Aher Buka Peluang PDIP-PKS di 2024: Secara Teoritis Memungkinkan

16 Juni 2021 12:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, saat berada dalam acara Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (2/12/2018). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, saat berada dalam acara Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (2/12/2018). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menolak berkoalisi dengan PKS di Pemilu 2024, karena perbedaan ideologi. Namun, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Ahmad Heryawan, menilai kemungkinan koalisi itu justru sangat terbuka.
ADVERTISEMENT
"Kalau PDIP tidak mau berkoalisi dengan PKS, maka PKS siap berkoalisi dengan siapa pun termasuk dengan PDIP," ucap Aher dalam diskusi yang ditayangkan di Instagram DPP PKS @pks_sejahtera dikutip Rabu, (16/6).
Mantan gubernur Jawa Barat itu mengatakan tidak ada perbedaan ideologi antara PKS dengan PDIP karena sama-sama berpegang pada dasar negara yaitu Pancasila dan UUD.
"Ketika partai berideologi Islam yang terjamin dalam sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai bangsa negara, kita tidak ada beda pendapat. Falsafah negara kita adalah Pancasila. Dengan demikian, kita sebagai partai harus siap dengan siapa pun berkoalisi," bebernya.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di penutupan Rakernas I PDIP di Jakarta, Minggu (12/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Aher menyebut memang ada masalah beban psikologis jika PKS berkoalisi dengan PDIP, namun masalah itu bisa diselesaikan karena bukan masalah yang prinsip.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai ada hambatan psikologis, kan kita ingin baik dengan siapa pun," imbuhnya.
Lebih jauh, Aher menyebut koalisi dengan PDIP bukan saja kemungkinan, tapi harus dipersiapkan.
"Nampaknya kita harus merancang PKS 1, PDIP 2. Atau PDIP 1, PKS 2. Saya di depan Wakil Ketua MPR PDIP bilang begitu. Kalau itu menyatu kekuatan Islam dan nasionalis bangun bersama, nampaknya perlu jadi bagian dari sikap rahmatan lil alamin kita," tutup Aher senyum-senyum.