Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Ahli Astronomi Beda Pendapat soal Kapan Idul Fitri, Singgung Gerhana Matahari
20 April 2023 7:57 WIB
·
waktu baca 5 menit
ADVERTISEMENT
Telah terjadi perbedaan pandangan di antara para ahli astronomi dan lembaga astronomi Arab dan dunia Islam terkait dengan hari pertama perayaan Idul Fitri, yaitu 1 Syawal 1444 H/2023 M.
ADVERTISEMENT
Mereka yang memakai metode matematis dan astronomis alias metode hisab yang tak mensyaratkan melihat langsung bulan sabit baru (hilal) — sebagiamana halnya ormas Muhammadiyah di Indonesia — jauh hari telah menetapkan Idul Fitri jatuh pada Jumat, 21 April.
Namun, mereka yang memakai metode rukyat, yaitu dengan melihat langsung bulan sabit muda (hilal) sebagai tanda bulan baru dalam penanggalan Islam, maka analisis astronomis terpecah menjadi dua.
Sebagian dari para ahli astronomi berpendapat bahwa Idul Fitri akan jatuh pada hari Jumat (21/4), sebagian lagi mengatakan bahwa Idul Fitri jatuh pada hari Sabtu (22/4). Perbedaan ini berdasarkan pada perhitungan astronomis mereka.
Gerhana matahari total dan cincin (hibrida) yang terjadi Kamis siang — dan beberapa faktor lain— turut berpengaruh dalam perbedaan ini.
ADVERTISEMENT
Mengutip Saudi Gazette, Kamis (20/4), beda pendapat ini akan terjawab pada setelah prosesi pengamatan hilal dilakukan petang/malam nanti. Jika hilal terlihat jelas dalam cuaca cerah, maka adu argumen berakhir.
Media Arab Saudi itu mengatakan, prakiraan astronomi menunjukkan kemungkinan bahwa hari pertama Idul Fitri dan hari pertama Syawal akan jatuh pada hari Jumat, bertepatan dengan 21 April, sehingga Ramadhan tahun ini akan memiliki 29 hari.
Namun fenomena astronomi yang akan terjadi di banyak negara di dunia, yaitu gerhana matahari, dapat menyebabkan terhalangnya penglihatan hilal dengan mata telanjang maupun dengan teleskop.
Dalam kasus seperti itu, maka bulan Ramadhan digenapkan 30 hari, sehingga Idul Fitri 1 Syawal akan jatuh hari Sabtu, 22 April.
ADVERTISEMENT
Hari ini, bertepatan dengan tanggal 29 Ramadhan, semua negara Islam/mayoritas muslim akan melakukan pengamatan hilal, termasuk Indonesia.
Mesir
Lembaga Riset Astronomi dan Geofisika Nasional (NRIAG) di Mesir, pada Senin (17/4), mengatakan berdasarkan perhitungannya, Idul Fitri akan jatuh pada Jumat, 21 April.
NRIAG mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Kamis, 20 April, akan menjadi hari terakhir bulan suci Ramadhan, dan Jumat akan menjadi hari pertama Syawal.
Lembaga tersebut tak sepakat gerhana matahari akan berdampak pada penampakan bulan sabit Syawal.
Gad El-Qady, Ketua NRIAG, mengatakan awal bulan Syawal jatuh pada hari Jumat, 21 April pukul 06.14 pagi waktu Kairo pada hari Kamis.
Dia mengatakan bahwa hilal berdiam di langit Makkah selama 23 menit dan dan di Kairo selama 27 menit setelah matahari terbenam pada hari itu. Di berbagai wilayah di Mesir, hilal berdiam di langit selama beberapa waktu berkisar antara 24-29 menit.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan bahwa di kota-kota Arab dan Islam, hilal tetap ada setelah matahari terbenam pada hari itu untuk periode berkisar antara 10-35 menit.
IAC di Abu Dhabi
Pusat Astronomi Internasional (IAC) yang berpusat di Abu Dhabi, UEA, punya pendapat berbeda.
IAC menyatakan bahwa tidak ada kemungkinan untuk melihat hilal Syawal pada Kamis, 29 Ramadhan, dan karenanya Idul Fitri jatuh pada Sabtu, 22 April.
IAC berpendapat, bulan sabit pada Kamis malam sangat sulit dilihat karena membutuhkan teleskop yang tepat, pengamat profesional, dan kondisi cuaca yang luar biasa cerah.
“Melihat bulan sabit pada hari Kamis tidak mungkin dilakukan dengan mata telanjang dari mana pun di dunia Arab dan Islam,” kata IAC.
“Melihat bulan sabit pada hari Kamis (juga) tidak mungkin dilakukan dengan teleskop di sebagian besar negara Arab, dengan pengecualian sebagian Afrika Barat mulai dari Libya, dan oleh karena itu hari Sabtu kemungkinan besar akan menjadi hari pertama Idul Fitri,” kata mereka.
ADVERTISEMENT
Untuk bisa menyaksikan hilal pada hari Kamis harus memakai teleskop yang akurat, pengamat yang profesional, dan cuaca cerah yang mendukung. Karena ketiga kombinasi ini jarang ada, maka IAC memprediksi hilal tak terlihat di dunia Arab sehingga Idul Fitri jatuh Sabtu.
Namun, bagi mereka yang kemungkinan bisa melihat bulan sabit dengan teleskop dari beberapa bagian dunia Islam pada hari Kamis, dan karena terjadinya konjugasi sebelum matahari terbenam, dan terbenamnya bulan setelah matahari terbenam, maka akan mengumumkan awal bulan Syawal pada hari Jumat.
Adapun bagi negara-negara yang mensyaratkan penglihatan hilal dengan mata telanjang saja atau penglihatan lokal dengan teropong, maka disarankan menggenapkan Ramadhan menjadi 30 hari.
Arab Saudi
Sementara itu, astronom Arab Saudi Dr. Abdullah Al-Misnid mengatakan bahwa tidak ada yang bisa 100 persen yakin bahwa bulan Ramadhan 1444 akan menjadi 29 hari atau 30 hari, sampai menit pertama matahari terbenam pada tanggal 29 Ramadhan, ketika hasil penampakan bulan sabit/hilal keluar.
“Dengan demikian, penetapan Idul Fitri tetap ditangguhkan antara Jumat dan Sabtu hingga matahari terbenam pada hari Kamis,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Astronom terkemuka Abdullah Al-Khudairi sekaligus penasihat di observatorium astronomi di Al-Majmaah, menegaskan bahwa faktor cuaca cerah adalah yang akan menyelesaikan kontroversi melihat bulan sabit Syawal pada hari Kamis.
Dalam serangkaian twit di akun Twitternya, dia menjelaskan bahwa penampakan bulan sabit setelah matahari terbenam pasti berpengaruh, dan semakin lama bulan sabit bertahan, semakin mudah untuk melihat ketika cuaca cerah.
Kadang-kadang bulan sabit berdiam lama di langit, tapi tidak terlihat oleh mata telanjang maupun alat bantu karena cuaca tak mendukung, dan kadang-kadang bulan sabit berdiam sebentar, tapi bisa diamati.
Al-Khudairi mengindikasikan bahwa bulan sabit ada pada malam hari Kamis, 29 Ramadhan, setelah matahari terbenam di lokasi Observatorium Astronomi Universitas Majmaah, yang terletak di Hawtat Sudair, selama 24 menit. Namun, bisa dilihat tidaknya tergantung pada faktor faktor kecerahan cuaca.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pada hari Jumat — hari pertama Syawal secara matematis — bulan sabit akan berdiam 85 menit setelah matahari terbenam, dan dapat dilihat di kota-kota di Arab Saudi.
BMKG Indonesia
Pekan lalu, BMKG melansir prakiraan hilal pada pengamatan 20 April. Hasilnya, hilal tak terlihat berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yaitu ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Dengan demikian, diperkirakan Idul Fitri jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.
Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kemenag akan mengumumkan tanggal resmi Idul Fitri sekitar pukul 19.00 WIB setelahmengadakan sidang isbat.