Ahli BMKG Ungkap 8 Fakta Gempa Deep Focus Earthquake M 6,9 di Laut Flores-Banda

21 Agustus 2020 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa.  Foto: Indra Fauzi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa. Foto: Indra Fauzi/kumparan
ADVERTISEMENT
Gempa berkekuatan 6,9 magnitudo mengguncang NTT. Gempa ini dirasakan hingga ke Kalimantan Utara.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkap sejumlah fakta yang sebenarnya terjadi pada gempa NTT itu.
Dalam keterangannya, Jumat (21/8), Daryono mengungkap 8 fakta, berikut penjelasannya.
1. Gempa terjadi pukul 11.09.50 WIB, memiliki magnitudo M6,9 dengan episenter terletak di laut pada jarak 165 km Tenggara Buton Selatan, Sulawesi Tenggara pada kedalaman 586 km.
2. Memiliki spektrum guncangan dalam wilayah sangat luas yang mencakup daerah Waingapu, Mataram, Sumbawa Besar, Bima, Ende, Ruteng, Kupang, Kairatu, Banda, Ternate Makassar dan Tarakan.
3. Pusat gempa dalam ini berada di zona transisi mantel, akibat dipicu oleh gaya "tarikan" gravitasi pada lempeng bawah dan slab rollback. Terbukti dengan mekanisme sumbernya yang berupa sesar turun (normal fault).
ADVERTISEMENT
4. Fenomena yang sangat menarik karena lempeng tektonik di kedalaman 410 kilometer biasanya mengalami gaya slab pull (gaya tarik lempeng ke bawah), sedangkan pada bagian di sekitar kedalaman lebih dari 600 kilometer terjadi gaya apung lempeng yang menahan ke atas (slab buoyancy), sehingga sangat menentukan mekanisme sumber gempa dalam tersebut.
Dr. DARYONO, S.Si, M.Si, Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG saat Konferensi Pers Penanggulangan Bencana. Foto: Habib Ferdian/kumparan
5. Gempa dalam Laut Flores-Banda dapat dirasakan hingga Tarakan Kalimantan Utara, hal ini akibat efek soft sedimen tanah lunak yang tebal di Tarakan, juga karena adanya long vibration periode/ vibrasi periode panjang dari gelombang gempa.
6. Gempa dalam (deep focus earthquake) dengan kedalaman sumber gempa (hiposenter) melebihi 300 kilometer di Laut Flores-Banda memang jarang terjadi. Secara tektonik, wilayah NTT-Banda terletak di zona pertemuan lempeng. Di wilayah tersebut Lempeng Indo-Australia menyusup curam hingga sekitar kedalaman 625 kilometer.
ADVERTISEMENT
7. Gempa dalam ini menjadi bukti bahwa proses subduksi lempeng di bawah laut Flores-Banda masih berlangsung.
8. Patut disyukuri bahwa gempa dalam tidak akan terlalu berdampak karena percepatan getarannya sudah mengalami perlemahan (atenuasi) di permukaan bumi, sehingga tidak akan menimbulkan kerusakan dan tidak berpotensi tsunami.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)