Ahli IPB Ungkap Bahaya Nitrogen Cair di Chiki Ngebul: Radang Dingin-Luka Bakar

11 Januari 2023 12:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi es chiki ngebul. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi es chiki ngebul. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Penggunaan nitrogen cair pada produk pangan siap saji seperti chiki ngebul memakan korban. Sebayak 28 anak di Jawa Barat dilaporkan keracunan usai mengonsumsi chiki ngebul.
ADVERTISEMENT
Chiki ngebul menjadi salah satu jajanan yang digemari anak-anak karena saat dikonsumsi tidak hanya memberikan rasa dingin, tetapi juga sensasi mulut yang mengeluarkan asap.
Asap yang berasal dari nitrogen cair itu ternyata bisa berbahaya bila langsung dikonsumsi karena nitrogen tersebut dalam keadaan pada suhu yang sangat rendah.
"Nitrogen cair berupa cairan jernih tidak berasa\warna dengan titik didihnya -195,79 derajat celcius," kata Profesor Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, Prof. Dr. Ir. Nuri Andarwulan, MSi.
Prof Nuri menyampaikan hal tersebut dalam seminar Kemenkes dengan tema 'Kewaspadaan Dini Terhadap Penggunaan Nitrogen Cair Pada Produk Pangan Siap Saji', Rabu (11/1).
Berbagai efek bisa ditimbulkan oleh nitrogen cair. Bila terhirup secara berlebihan bisa mengakibatkan pusing, mual, muntah, kehilangan kesadaran, pernapasan cepat, sesak napas hingga kematian.
ADVERTISEMENT
"Karena nitrogen ini akan menguasai paru-paru dan seperti menggantikan oksigen seperti itu, sehingga sampai ke kematian," ucap Nuri.
Bila kontak dengan kulit dan mata dapat menyebabkan luka bakar dingin yang parah dan radang dingin.
"Luka bakar ini bukan terbakar karena api, tapi karena suhunya yang sangat dingin menyebabkan bentuk lukanya seperti luka bakar karena dingin yang parah," jelasnya.
Selain itu, ada juga bahaya biologis yakni kontak nitrogen cair antara kulit atau pipa atau bejana yang tidak diinsulasi, misalnya kemasan chiki ngebul yang ada di pasaran itu tanpa insulasi bisa menyebabkan luka bakar dingin yang parah.
Ilustrasi es chiki ngebul. Foto: Shutterstock

Cedera trauma di saluran pencernaan

Selain di chiki ngebul, nitrogen cair juga kerap ditambahkan di minuman atau makanan pencuci mulut dengan segera sebelum dikonsumsi. Setelah itu diberikan jeda waktu sehingga diyakini tidak membahayakan pelanggan. Namun perlu diingat, terkadang ada nitrogen cair yang tersisa di bagian bawah wadah sajian.
ADVERTISEMENT
"Karakteristik nitrogen cair itu tidak berasa atau hambar sehingga jika konsumen tidak diinstruksikan untuk menunggu sebelum nitrogen cair benar-benar menguap, mereka mungkin secara tidak sengaja menelannya, padahal itu adalah nitrogen cair yang sangat berbahaya," kata Nuri.
Cedera yang paling serius setelah menelan nitrogen cair tersebut adalah barotrauma gastrointestinal atau cedera trauma di saluran pencernaan atas hingga lambung karena ada peningkatan penekanan di dalam perut.
Hal ini terjadi karena saat nitrogen cair itu masuk ke tubuh dia akan menguap saat kontak dengan suhu yang lebih tinggi dari titik didihnya (-195 derajat Celcius). Tubuh manusia suhu normalnya 36-37 derajat. Sehingga uap yang terbentuk di sepanjang perjalanan dari mulut ke lambung itu bisa menimbulkan peningkatan tekanan yang besar.
ADVERTISEMENT
Nitrogen cair memiliki rasio volume cair ke gas 1:694, artinya ketika nitrogen menguap, volumenya akan bertambah sekitar 700 kali di dalam tubuh.
"Satu banding 700, seandainya tertelan satu sendok makan misalnya 10 ml akan menjadi 7 liter volumenya. Bisa dibayangkan jadi 7 liter yang membuat pasien mengalami distensi perut yang parah dan menyakitkan," kata Nuri.
Kenaikan tekanan ini biasanya menyebabkan nekrosis jaringan dan pecahnya lambung di kelengkungan perut yang lebih rendah yang membutuhkan pembedahan.

Belum ada aturan dosis

Mengingat penggunaan nitrogen cair pada penyajian makanan dan minuman ini masih baru, hingga saat ini belum ada hubungan antara dosis dan respons yang ditetapkan. Baik itu untuk ditelan, dihirup atau kontak langsung.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang ada, tingkat keparahan cedera tergantung pada durasi dan area kontak, serta volume nitrogen cair yang tertelan atau kontak.
"Meskipun penggunaan nitrogen cair saat ini terkait cedera masih jarang terjadi, penanganan penggunaan harus ekstra hati-hati karen berpotensi mengakibatkan luka bakar akut, cacat permanen atau berpotensi cedera fatal," kata Nuri.