Ahli Paru Sebut Bakteri dan Jamur Picu Badai Sitokin pada Pasien COVID-19

27 Agustus 2021 19:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ventilator untuk menangani pasien yang positif virus corona atau COVID-19. Foto: nsmedicaldevices.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ventilator untuk menangani pasien yang positif virus corona atau COVID-19. Foto: nsmedicaldevices.com
ADVERTISEMENT
Badai sitokin merupakan suatu kondisi saat sel radang muncul dalam jumlah yang tak terkendali. Pada pasien COVID-19, peradangan ini umumnya terjadi di organ paru. Dan ketika peradangan terjadi, maka bisa mengakibatkan perburukan kondisi pada paru.
ADVERTISEMENT
Namun, pasien yang telah dinyatakan negatif COVID-19 ternyata juga bisa mengalami peradangan ini.
Menurut Koordinator Dokter Spesialis RSDC Wisma Atlet Kemayoran, dr. Efriadi Ismail, umumnya kondisi ini ditemukan pada pasien yang sudah negatif corona, namun belum bisa lepas dari alat bantu napas. Artinya, pasien tersebut dalam gejala berat hingga kritis.
"Ketika pasien sudah dinyatakan dua kali negatif COVID tapi dia belum bisa lepas oksigen. Kita pikirkan gimana infeksi penyertanya, bakteri dan barangkali virus, benda ini atau makhluk ini, masih ada di dalam tubuh pasien yang terkena COVID-19 bisa mengaktifasi cytokine storm," kata Efriadi dalam 'Live Corona Update: Waspada Terjangan Badai Sitokin' bersama kumparan secara virtual, Jumat (27/8).
Hal ini disebabkan oleh mikroorganisme lain seperti bakteri dan jamur yang sangat mudah masuk ke tubuh saat seseorang terinfeksi COVID-19. Bakteri dan jamur ini kemudian mengaktifkan badai sitokin dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Efriadi menjelaskan, peradangan ini bisa semakin memperparah kondisi pasien. Sebab, jika terlambat diatasi, maka jamur atau bakteri yang sudah telanjur menyebar di dalam tubuh bisa sulit diobati lantaran sudah kebal terhadap obat-obatan yang diberikan.
"Bahkan bisa lebih parah lagi. Sudah pergi nih COVID-nya, ternyata bakteri atau jamur belum bisa kita atasi, karena pasien sudah terkena bakteri yang resistance [kebal] dengan segala jenis antibiotik, atau jamur itu yang bandel terutama pasien yang ada gangguan imunitas," jelas Efriadi.
Sehingga, dapat dikatakan penyakit yang disebabkan virus corona ini sangatlah berbahaya. Sebab, bisa membuat munculnya penyakit-penyakit lain yang justru bisa lebih membahayakan keselamatan pasien.
"Ini yang sering jadi masalah ketika kita mengatasi pasien-pasien pasca COVID yang belum bisa lepas dari oksigen terutama dengan ventilator. Selain virus, bakteri akan mengintai di dalam. Karena virus akan mempermudah bakteri dan jamur masuk ke tubuh seseorang yang terkena COVID-19," pungkas dia.
ADVERTISEMENT
Badai sitokin baru-baru ini dialami oleh presenter sekaligus podcaster Deddy Corbuzier. Deddy bahkan sempat dalam kondisi krisis akibat badai sitokin tersebut dan dirawat di RSPAD Gatot Soebroto. Tak cuma demam, ia juga merasakan vertigo dan disebut mengalami kerusakan paru-paru.