Ahli Sebut Waspada Kasus Corona Anak Meningkat Jelang Libur Panjang Akhir Tahun

19 Oktober 2021 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ayah dan anak di tengah pandemi Corona Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ayah dan anak di tengah pandemi Corona Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kelompok anak usia di bawah 12 tahun seringkali dianggap sebagai kelompok yang memiliki risiko tertular corona paling rendah dibanding dengan usia lain.
ADVERTISEMENT
Namun nyatanya, kasus COVID-19 pada anak justru ikut meningkat seiring dengan adanya peningkatan mobilitas yang terjadi di periode libur panjang.
Menurut Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof Sri Rezeki Hadinegoro, hal ini disebabkan oleh para anak yang turut dibawa oleh orang tua mereka berlibur. Sehingga tak hanya pada orang dewasa saja, para anak kemudian ikut tertular.
"Di awal-awal tahun 2021, ini terus meningkat dan bisa diliat kenaikan drastis pada waktu libur, libur Idul Fitri, Idul Adha, akhir tahun. Kenapa anak-anak yang kecil? Karena anak-anak dibawa piknik jadi ketularan," kata Sri dalam webinar bersama BPOM, Selasa (19/10).
Tak hanya pada mereka yang di bawah 12 tahun, Sri mengatakan bahwa data yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan tersebut juga memperlihatkan adanya peningkatan kasus pada usia remaja. Ia menyebutkan bahwa pada kelompok tersebut sudah dapat bepergian tanpa pengawasan orang tua.
ADVERTISEMENT
"Demikian juga anak-anak yang lebih besar, anak-anak yang 18 tahun juga sama meningkat. Tiap ada liburan pasti meningkat untuk yang lebih besar lebih tinggi karena dia bisa bermain tanpa orang tua sehinga kerumunan jadi lebih cepat," tambah dia.
Oleh karena itu, Sri meminta agar masyarakat dapat terus menjaga protokol kesehatan termasuk pada anak agar kejadian-kejadian seperti pada periode sebelumnya tak terulang kembali.
"Ini kita akan memasuki akhir tahun ditakutkan peningkatan kasus seperti ini. Prokes harus ketat menghadapi akhir tahun," pungkas Sri.