news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ahmad Sahroni Jawab Keraguan soal Pondasi Bambu di Sirkuit Formula E

8 April 2022 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja mengerjakan pembangunan sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara pada Minggu (3/6). 
 Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengerjakan pembangunan sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara pada Minggu (3/6). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Selain dikejar waktu, proses pembangunan sirkuit Formula E ternyata juga dihadapkan dengan masalah lain. Rupanya, sirkuit tersebut dibangun di lokasi yang memiliki struktur tanah lunak.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi hal ini, pihak panitia dan penyelenggara pun memutar otak bagaimana menyiasati tanah lunak ini.
Akhirnya, dirumuskanlah sebuah metode perkerasan tanah dengan menggunakan bambu, batu kapur, dan material lainnya.
Namun, penggunaan bambu sebagai salah satu material utama pondasi sirkuit rupanya memunculkan pertanyaan dari berbagai pihak. Sebagian pihak menuding pondasi bambu tidak akan cukup kuat untuk menahan beban.
Ahmad Sahroni berkunjung ke kumparan, Jakarta Selatan, Kamis (7/4/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Terkait hal ini, Ketua Pelaksana Formula E Indonesia, Ahmad Sahroni, menjelaskan sebenarnya metode perkerasan dengan bambu ini merupakan sebuah teknik yang sudah dilakukan sejak dulu.
“Itu sudah dari zaman dulu, sama, rumah kita dengan gedung yang akan dibangun itu pasti ada bambunya. Karena bambu tempat menyanggah yang paling ringan,” jelas Sahroni saat bertamu ke kumparan, Kamis (7/4).
ADVERTISEMENT
Selain ringan, bambu memiliki fungsi lain untuk menyerap kadar air yang berlebih dari dalam tanah.
“Bedanya, kalau di luar negeri itu enggak bisa ada bambu karena produksi bambu di luar negeri kagak ade. Di sini, nah itulah produk yang paling mudah, ringan, dan murah,” jelas politikus dari partai NasDem itu.
Foto udara progres pembangunan Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Rabu (30/3/2022). Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
Sahroni menjamin, kualitas sirkuit yang dibangun dengan pondasi bambu dan besi tidak akan ada bedanya.
Sebagai informasi, bambu sebenarnya bukan pondasi utama pembangunan sirkuit ini. Fungsi bambu adalah untuk menyerap kadar air dalam tanah.
Dalam peletakannya, bambu diurai dan dibuat menyerupai sebuah anyaman tikar dan dihamparkan di atas tumpukan kayu, tanah, dan batu gamping.
Setelah lapisan bambu, tanah yang sudah ditimbun tadi akan dilapisi dengan lapisan geotextile non woven.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan sebuah lembaran sintetis serupa karpet yang berfungsi untuk memperkuat tanah lunak. Setelah lapisan geotextile, baru jalanan akan mulai diaspal.
Untuk saat ini, proses pembangunan sirkuit sudah memasuki tahap pengaspalan yang diperkirakan akan selesai pekan depan. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria saat meninjau sirkuit Kamis (7/4) kemarin.