Ahok Bicara Hikmah Dibui di Mako Brimob hingga Kans Maju Pilgub Jakarta

23 Juni 2024 7:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, saat ditemui wartawan usai acara Ask Ahok Anything, di HeArt Space 2.0, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, saat ditemui wartawan usai acara Ask Ahok Anything, di HeArt Space 2.0, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bicara mengenai sejumlah hal. Mulai dari kans terjun kembali ke dunia politik elektoral hingga pengalaman hidupnya dibui.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Ahok dalam dan usai acara Ask Ahok Anything, di HeArt Space 2.0, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6). Berikut apa saja yang ia sampaikan:
Kans Maju di Pilgub Jakarta 2024
Ahok bicara soal kansnya kembali maju di Pilgub Jakarta 2024. Dia menyinggung potensi itu, meski PDIP masih kurang kursi untuk mencalonkan sosok calon kepala daerah di Jakarta.
"Ya saya, sih, terima kasih saja orang harap saya bisa jadi gubernur lagi gitu, ya. Tapi, kan, sekali lagi, partai saya, kan, kursinya tidak cukup. Kita kurang [sekitar] 6 kursi," ujar Ahok.
Namun bukan berarti peluang tertutup. Sebab PDIP bisa berkoalisi dengan partai lain untuk mencalonkan jagoannya bertarung di Pilkada.
"Mesti ada pertimbangan DPP akan masang saya atau tidak. Karena kemarin pembicaraannya mereka lebih suka saya itu bantu semua kepala daerah, cari solusi," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Ahok menyebut, dirinya lebih disiapkan untuk membantu kader PDIP di daerah yang ikut bertarung di Pilkada. Salah satu yang ditawarkannya adalah membantu rakyat mengatasi kelaparan.
Duet dengan Anies?
Anies bertemu dengan Ahok di Balai Kota Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Ahok turut merespons kans dirinya berduet dengan Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Dia menyebut, secara aturan tak mungkin keduanya berduet di Pilkada Jakarta.
"Pertama, saya katakan secara aturan KPU enggak bisa gubernur [mencalonkan kembali] menjadi wakil, segala macam," ujar Ahok.
Adapun aturan yang melarang hal itu tertuang dalam Pasal 7 ayat (2) huruf o UU Pilkada:
Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta Calon Wali kota dan Calon Wakil Wali kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan belum pernah menjabat sebagai Gubernur untuk Calon Wakil Gubernur, atau Bupati/Wali kota untuk Calon Wakil Bupati/Calon Wakil Wali kota pada daerah yang sama.
ADVERTISEMENT
Ahok siap Jika Jadi Timses Anies?
Jika terganjal oleh aturan untuk duet bersama Anies, apakah Ahok mau menjadi tim sukses jika PDIP memutuskan mengusung eks Gubernur Jakarta itu di Pilkada?
"Kalau mau berorganisasi berpolitik, Anda harus disiplin berorganisasi. Anda harus disiplin, apa pun diputuskan partai, Anda harus taat," ujarnya.
"Tapi, sebaliknya kita juga diajarin. Kalau keputusan partai berbeda dengan ideologi partai, ya pasti semua orang akan tinggalkan partai seperti itu. Nah, ini prinsip yang kita diajarkan," lanjut dia.
Ahok mengungkapkan, keputusan calon yang akan didukung di Pilkada Jakarta seluruhnya diserahkan kepada DPP PDIP.
"Saya kira kalau soal Pak Anies itu saya serahkan ke DPP, ya. Karena DPP sudah punya kriteria siapa yang bisa dicalonkan," katanya.
ADVERTISEMENT
Nama Anies memang santer dikabarkan akan berpeluang diusung oleh PDIP. Menurut politisi senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, mengatakan nama Anies Baswedan sudah diusulkan oleh DPD PDIP Jakarta kepada DPP PDIP.
Bersyukur Dibui di Mako Brimob
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam acara Ask Ahok Anything (A3), di HeArt Space 2.0, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Ahok tidak menyesali nasibnya yang pernah dibui di Mako Brimob. Bahkan, dia bersyukur pernah ditahan di sana. Sebab, hal itu menjadikannya sosok yang lebih tenang dan sabar, tidak lagi temperamen seperti dulu.
"Makanya kalau ditanya kamu nyesel enggak masuk tahanan? Kalau bisa diputar balik dunia ini apa mau sepertinya ini, saya mau seperti ini," kata Ahok.
"Kenapa? Karena ini menolong saya," tambah dia.
"Bayangin kalau kemarin saya jadi gubernur lagi terpilih. Dengan tingkat pede begitu tinggi, dengan tingkat ngotot kayak begitu ini whiskey begitu, mungkin saya masuk penjara nembak orang kali," ucap Ahok.
ADVERTISEMENT
Ahok: Sekarang Jauh Lebih Siap Jadi Gubernur
Ahok mengaku sudah lebih siap jika diberikan kesempatan untuk bertarung di Pilkada 2024.
"Oh iya lah [lebih siap]. Saya sekarang jauh lebih siap jadi gubernur sekarang karena udah lewatin sekolah Mako Brimob, kan, saya bilang," ujarnya.
Ahok merupakan Gubernur DKI Jakarta periode 2014—2017. Sebelumnya, ia merupakan Wakil Gubernur DKI bersama Gubernur DKI Jokowi pada tahun 2012.
Ahok kemudian menjadi Gubernur DKI karena Jokowi memutuskan maju di Pilpres 2014 dan terpilih menjadi Presiden periode 2014-2019.
Ahok kembali maju di Pilgub DKI 2017 sebagai petahana bersama Djarot Saiful Hidayat. Namun, Ahok kalah dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.