Ahok Dapat Remisi Natal 15 Hari, Tiga Napi Koruptor Dapat 1 Bulan

25 Desember 2017 13:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Basuki Tjahaja Purnama ketika sidang. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Basuki Tjahaja Purnama ketika sidang. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM memberikan remisi khusus (pengurangan masa menjalani pidana) Hari Raya Natal terhadap 9.158 narapidana beragama Nasrani/Kristen di Indonesia. Tak terkecuali, untuk mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
ADVERTISEMENT
Kuasa hukum Ahok, I Wayan Sudirta, menuturkan, terpidana kasus penodaan agama itu mendapat remisi khusus selama 15 hari.
"Karena berkelakuan baik dan mendapatkan pujian. Dan beliau sudah menjalankan hukuman setidaknya enam bulan," ujar Wayan saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Selasa (19/12).
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menilai Ahok terbukti melanggar Pasal 156 a KUHP. Pasal itu mengatur tentang perbuatan seseorang yang melakukan permusuhan, penyalahgunaan, atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia. Dalam kasus ini, dia divonis 2 tahun penjara.
Aturan mengenai berkelakuan baik tercantum dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 174 Tahun 1999. Dalam pasal 2 disebutkan, jika mereka bejasa kepada negara, melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi negara dan kemanusiaan, serta melakukan perbuatan yang membantu kegiatan pembinaan di lembaga pemasyarakatan, berhak mendapatkan remisi khusus.
ADVERTISEMENT
Selain Ahok, dari total 9.158 narapidana itu, 80 narapidana koruptor beragama Kristiani juga mendapatkan remisi. Tiga di antaranya, bahkan mendapat remisi khusus selama satu bulan.
Jefferson Soleiman Montesqiue Rumanjar. (Foto: Dok. Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Jefferson Soleiman Montesqiue Rumanjar. (Foto: Dok. Antara)
Mereka adalah mantan Wali Kota Tomohon, Jefferson Soleiman Montesqiue Rumanjar; pegawai PT Merial Esa, Hardy Stefanus; serta mantan Senior Manajer Pemasaran PT Brantas Abipraya, Dandung Pamularno.
Jefferson, merupakan narapidana kasus korupsi APBD Kota Tomohon Tahun 2006-2008 dan 2009-2010. Hukuman penjara 23 tahun yang ia jalani, mendapat remisi selama 1 bulan 15 hari.
Hardy Stefanus. (Foto: Dok. Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Hardy Stefanus. (Foto: Dok. Antara)
Selain itu, Hardy, penyuap mantan Deputi Informasi, Hukum, dan Kerja Sama Bakamla, Eko Susilo Hadi, mendapat remisi 1 bulan. Padahal di kasusnya, dia hanya divonis selama 1,5 tahun penjara.
Sedangkan Dandung Pamularno, penyuap Kajati DKI Sudung Situmorang, mendapat remisi 1 bulan. Dia sebelumnya divonis selama 2,5 tahun penjara.
Dandung Pamularno. (Foto: Dok. Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Dandung Pamularno. (Foto: Dok. Antara)
Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Ade, menuturkan, ketiga narapidana tersebut berhak mendapat remisi satu bulan lantaran dianggap memenuhi syarat.
ADVERTISEMENT
"Telah memenuhi syarat dan mendapatkan pertimbangan KPK," kata dia.