Ahok: Jakarta Creative Hub adalah OK OCE yang Sesungguhnya

1 Maret 2017 21:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ahok Launching Jakarta Creative Hub (Foto: Aria Pradana/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Ahok Launching Jakarta Creative Hub (Foto: Aria Pradana/kumparan )
Seusai menyambut kedatangan Raja Salman di Bandara Halim Perdanakusuma, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meresmikan fasilitas publik Jakarta Creative Hub di Gedung Graha Niaga Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (1/3).
ADVERTISEMENT
Ahok mengatakan program Jakarta Creative Hub dirancang pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk mendukung masyarakat dalam mengembangkan bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Ini (fasilitas Jakarta Creative Hub) sebetulnya untuk pemula, untuk orang-orang yang kreatif yang ingin membangun bisnis. Kalau orang sudah kreatif, sudah mendapat produk, dia tentu akan membuka perusahan. Kita akan bantu mempatenkan ciptaan dia, membangun perusahaan dia, meminjamkan ruangan subsidi berkantor di sini," kata Ahok di lokasi peresmian, Rabu (1/3).
Ahok mengatakan, Jakarta Creative hub adalah implementasi sesungguhnya dari program OK OCE yang digagas oleh pasangan calon Anies-Sandi. "Ini baru OK OCE sesungguhnya," kata Ahok.
Dukungan modal usaha yang diberikan, lanjut Ahok, akan menggunakan sistem bagi hasil untuk pembagian labanya dengan persentasi 80 persen untuk pengusaha dan 20 persen untuk biaya pengelolaan.
ADVERTISEMENT
"Kita menawarkan modal dengan pembagian hasil 80 dan 20. 80 Untuk yang punya ide tadi, 20 itu dipegang untuk biaya-biaya pengelolaan. Makanya kita tidak mau kelompok, kalau mau temukan dulu, siapa yang kreatif. Begitu dia kreatif, siapkan tempat, siapin mesin. Ini dari fashion, kerajinan kulit, logam, kayu lengkap," ujar Ahok.
Ahok berharap Jakarta Creative Hub ini dapat memangkas dana yang dikucurkan oleh Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan dalam menjalankan fungsinya.
"Dinas UMKM selama ini mengeluarkan duit pelatihan menghabiskan duit, bayar tempat, listrik semua macam-macam. Jadi kenapa listriknya anda tanggung, semua urus. Jadi enggak ada lagi jaman dulu kita membuat program. Jaman ini adalah yang kreatif yang buat program," katanya.
ADVERTISEMENT