Ahok: Sayang Karangan Bunga Dibakar, Padahal Rezeki Pasukan Oranye

2 Mei 2017 17:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sisa-sisa karangan bunga yang dibakar. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sisa-sisa karangan bunga yang dibakar. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyayangkan pembakaran karangan bunga warga yang ditujukan untuk dirinya pada Hari Buruh (1/5). Padahal, karangan bunga tersebut bisa menjadi rezeki tambahan bagi petugas Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) atau lebih dikenal dengan sebutan pasukan oranye.
ADVERTISEMENT
"Sayang saja dibakar ya, padahal itu kan rezekinya pasukan oranye," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, (2/5).
Ahok menceritakan Pasukan Oranye bisa mengumpulkan setumpuk karangan bunga dari Monas. "Tadi baru dateng dari Monas numpuk, udah satu gunung, itu mau diapain pak? kalian jual saja," kata Ahok mengulangi pembicaraannya dengan anggota pasukan oranye.
Polisi padamkan karangan bunga Ahok di demo buruh (Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi padamkan karangan bunga Ahok di demo buruh (Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA)
Ahok menjelaskan pasukan oranye bisa mendapatkan uang Rp 50 ribu dari setiap papan karangan bunga. "Sayang aja dibakar, dijual Rp 50 ribu kok," kata Ahok.
Sebelumnya, sejumlah buruh yang belum teridentifikasi identitasnya diketahui membakar karangan bunga saat peringatan Hari Buruh, Senin (1/5). Motif pembakaran bunga, menurut polisi diketahui akibat faktor emosional.
ADVERTISEMENT
Karangan bunga sebagai tanda simpati mulai menyerbu Balai Kota, seminggu setelah kekalahan Ahok-Djarot di Pilkada Putaran. Karangan bunga yang datang tidak hanya memadati halaman , tapi juga trotoar dan lahan di depan Balai Kota.
Karangan bunga, balasan bagi pembakar. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Karangan bunga, balasan bagi pembakar. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)