Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Pembagian bansos kini jadi sorotan karena dianggap sangat politis. Bansos dibagikan makin masif oleh Presiden Jokowi dan sejumlah menteri kabinet pendukung Prabowo-Gibran ke sejumlah daerah.
ADVERTISEMENT
Politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dirinya tidak suka membagi-bagi bansos sejak kampanye di Pilkada. Bagi dia, bansos itu dipakai zaman kerjaan.
"Bansos itu hanya di zaman kerajaan, ketika rakyat harus minta belas kasihan raja. Raja menentukan siapa yang perlu dikasihani," kata Ahok di rumah pemenangan Ganjar-Mahfud di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Minggu (4/2).
Namun, Indonesia merupakan negara demokrasi yang negaranya dimiliki semua rakyat. Bagi Ahok, pembagian bansos tidak mencerminkan keadilan dan beda dengan tujuan kemerdekaan.
"Makanya sama bagi saya, saya hidup ini mau jadi kaya raya tapi membiarkan rakyat hanya mendapatkan bansos bukan keadilan sosial," tutur dia.
"Republik milik kita semua, kita berhak pajak yang kita bayar. Ini punya kita," ucap dia.
ADVERTISEMENT