Ahok soal Rusunawa Marunda Dijarah: Kasus Lama Terulang Kembali

22 Juni 2024 22:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Rusunawa Marunda Blok C, Jakarta Utara, Rabu (19/6/2024).  Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Rusunawa Marunda Blok C, Jakarta Utara, Rabu (19/6/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyinggung kasus penjarahan yang terjadi di Rusunawa Marunda, Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut bahwa penjarahan itu hanya mengulang kasus lama yang sudah pernah terjadi.
"Saya waktu pertama kali di Jakarta, masih ingat enggak pas Pluit jebol? Banjir Latuharhary? Ternyata itu Rusun Marunda sudah dijarah," ujar Ahok kepada wartawan usai acara Ask Ahok Anything, di HeArt Space 2.0, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6).
"Jadi, bagi saya itu mengulang aja kejadian dulu yang enggak diawasi dengan baik, itu dijarah," kata dia.
Eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, saat ditemui wartawan usai acara Ask Ahok Anything, di HeArt Space 2.0, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Ia pun mengaku heran kasus penjarahan ini kembali terulang saat ini.
"Saya sempat waktu itu memperbaiki, saya minta CSR pengembang-pengembang. Mungkin masih ingat, ya, di berita. Itu semua, kan, dijarah, sampai kloset, keramik, pintu, jendela semua dijarah," tuturnya.
"Jadi, ini saya enggak tahu, kok terulang lagi, gitu loh," pungkas Ahok.
Kondisi Rusunawa Marunda Blok C, Jakarta Utara, Rabu (19/6/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Kondisi Rusunawa Marunda Blok C, Jakarta Utara, Rabu (19/6/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Kondisi Rusunawa Marunda khususnya klaster C saat ini mengalami kerusakan sepeninggal para penghuninya karena direlokasi ke tempat lain.
ADVERTISEMENT
Sejumlah barang seperti besi, terali, dan barang-barang berharga diketahui dibongkar oleh penjarah.
Selain itu, ada beberapa tembok yang runtuh karena ulah para penjarah dan untuk itu Pemprov DKI Jakarta mulai menelusuri pelaku penjarahan tersebut.
Pada awal tahun ini, diketahui kusen jendela unit blok C2 dibongkar tanpa pemberitahuan kepada pengelola. Salah seorang satpam yang mendapati beberapa orang sedang mencongkel kusen jendela di area blok C2 mengaku pernah menegur para pembongkar dan mengamankan kurang lebih tujuh buah kusen jendela.
Satpam itu juga menuturkan sempat mendapati kawanan pembongkar kusen marah-marah usai mendapat teguran dari satpam. Dia menambahkan, pembongkaran telah terjadi lebih dari 10 kali sejak November hingga Desember 2023.