Ahok Tantang Anak Muda di DPRD DKI Tolak Naik Gaji: Katanya Hebat, Jujur

7 Desember 2020 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias BTP pada 16 November 2016. Foto: AFP/BAY ISMOYO
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias BTP pada 16 November 2016. Foto: AFP/BAY ISMOYO
ADVERTISEMENT
Kenaikan gaji yang diajukan anggota DPRD DKI Jakarta terus menjadi perbincangan. Hal ini juga menjadi perhatian Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
ADVERTISEMENT
Ahok yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta itu seperti kembali ke masa lalu saat berjuang keras menolak anggaran tak wajar. Kini, dia menantang anak-anak muda yang baru mencicipi jabatan sebagai anggota DPRD DKI Jakarta untuk keluar bersuara untuk menolak rencana itu.
"Saya juga mau tantang anak-anak muda yang baru masuk ke dewan seperti kamu, saya enggak peduli partai manapun," kata Ahok dikutip dari podcastnya bersama anggota DPRD DKI dari PDIP Ima Mahdiah, Senin (7/12).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan Raperda APBD 2021 ke DPRD Provinsi DKI Jakarta dalam sidang paripurna, Kamis (26/11). Foto: Pemprov DKI Jakarta
Saat itu, Ima menyebut sejak 2017-2019 gaji DPRD DKI tidak berubah. Ima sempat menyebut tunjangan rumah Rp 60 juta dan tunjangan transport Rp 21,5 juta.
Mendengar itu, Ahok kembali naik pitam. Bagi Ahok nilai itu tidak masuk akal. Untuk sewa rumah di Menteng saja hanya Rp 400 juta satu tahun.
ADVERTISEMENT
Tunjangan transportasi Rp 21,5 juta juga terlalu besar bagi Ahok. Baiknya, tunjangan disamakan dengan harga rental mobil yang umum. Dengan harga sebesar itu, dia merasa sudah bisa sewa Mercedes-Benz, bukan sekelas Corolla Altis seperti sekarang.
"Makanya saya mau tanya anak-anak muda yang di DPRD yang baru masuk yang kayak kamu banyak enggak? Banyak. Yang baru masuk ada enggak yang protes diam-diam terima duit Rp 60 juta tunjangan rumah?" ujar Ahok.
Ahok menilai, tunjangan rumah sebesar itu tidak pantas diterima anggota DPRD DKI. Termasuk tunjangan transportasi yang juga dinilai sangat tinggi.
"Ini rumah kan rumah bukan buat sewa. Beli rumah DP kantongin, tunjangan rumah masuk kantong kok. Bisa buat beli rumah kok. Bisa buat cicil rumah kok. Nah pertanyaan saya uang ini ada yang protes enggak? Mobil Rp 21 juta ada yang protes enggak?" tanya Ahok.
ADVERTISEMENT
"Lo anggota DPRD aja belagu amat mau punya mobil sewa setiap bulan Rp 21,5 juta. Saya kira kalau sewa mobil Rp 20 juta-Rp 30 juta itu sudah kelas Mercy untuk rental ya. Kalau Kijang atau Altis pakai Rp 10 juta lebih saya kira oke," ucap dia.
Kenaikan gaji anggota DPRD DKI 2021 sempat menjadi perbincangan. Dalam usulannya, anggota DPRD DKI akan menerima Rp 8,3 miliar pertahun. Artinya butuh Rp 888 miliar per tahun hanya untuk gaji DPRD DKI.
Kemudian, Pemprov DKI Jakarta mengunggah KUAPPAS 2012. Dalam rancangan gaji, anggota dan pimpinan DPRD DKI plafonnya hanya Rp 226 miliar. Itu belum termasuk iuran BPJS Kesehatan, jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.
ADVERTISEMENT
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi lewat akun instagramnya menegaskan tidak ada kenaikan gaji anggota DPRD DKI selama gaji gubernur dan wakil gubernur juga tidak naik.
Yang ada, penyesuaian kegiatan anggota DPRD DKI yang masuk dalam anggaran Sekretariat Dewan.