Ahok Tirukan Megawati: Mending Partai yang Menang, Presiden Cuma 10 Tahun

4 Februari 2024 17:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisaris PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kiri) berjalan menuju mobilnya usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (7/11/2023). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Komisaris PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kiri) berjalan menuju mobilnya usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (7/11/2023). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eks Komut Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama [Ahok], menyampaikan pesan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri kepada dirinya.
ADVERTISEMENT
Mega pernah berkata, bila disuruh untuk memilih saat Pemilu, lebih baik memilih partai ketimbang presiden yang masa jabatannya terbatas.
Hal ini disampaikan Ahok saat menyampaikan pidato di rumah pemenangan Cemara, Jakarta Pusat, Minggu (4/2).
Dalam percakapan antara dirinya dan Megawati beberapa waktu lalu, disebutkan bahwa partai membutuhkan uang untuk survive. Meski begitu, janganlah sekali-kali mendapatkan suara rakyat karena uang, melainkan karena memiliki ideologi yang sama.
Mega berkata, PDIP adalah partai ideologi, didirikan untuk mengedukasi rakyat.
Ahok dan Megawati di Peresmian Kalijodo Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Jadi artinya apa, kata ibu? 'saya kalau disuruh pilih Pak Ahok, mau presiden sama ada pemenang Pemilu partai, tentu kita pilih dua-duanya kan. Tapi kalau tidak bisa Pak Ahok, kita pilih partai yang menang. Lho, kenapa bu? Presiden paling lama 10 tahun, partai ini ratusan tahun karena ini bicara ideologi," ujar Ahok menirukan ucapan Megawati saat itu.
ADVERTISEMENT
Ia mengakui, awalnya Mega ingin mengusung anaknya, Puan Maharani sebagai calon presiden, meski akhirnya digantikan oleh Ganjar.
Namun hal tersebut urung dilakukan Mega demi menghargai para kadernya.
"Lalu ibu bilang begini, kalau Mbak Puan tidak dikehendaki oleh rakyat apakah saya mau menghancurkan hati kader-kader partai kita? tidak mungkin. Apakah rakyat masih tidak percaya sikapnya Bu Mega?" tanya Ahok.