Ahok Ungkap Taufiq Kiemas Tolak Jokowi Maju di Pilgub DKI 2012: Apa-apaan Ini?

4 Februari 2024 17:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bersama Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada 23 Juli 2014. Foto: AFP/BAY ISMOYO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersama Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada 23 Juli 2014. Foto: AFP/BAY ISMOYO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membeberkan cerita di balik layar ketika dirinya dan Jokowi maju di Pilgub DKI 2012.
ADVERTISEMENT
Terungkap jika almarhum Taufiq Kiemas yang merupakan suami dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menolak pencalonan Jokowi.
Ahok menuturkan, Taufiq Kiemas menolak Jokowi dicalonkan maju di Pilgub DKI oleh PDIP karena sosoknya tidak familiar. Terlebih dia akan melawan petahana Fauzi Bowo yang diusung koalisi besar.
"Pak Jokowi bukan siapa-siapa, karena rakyat menghendaki waktu itu Pak Jokowi jadi Gubernur DKI, Ibu Mega putuskan, Pak Taufiq Kiemas nggak setuju, 'ini orang dari Solo apa-apaan ini, terus wakilnya siapa?'" kata Ahok ketika menyampaikan pidato di rumah pemenangan Cemara, Minggu (4/2).
Suasana tahlilan Haul ke-9 Taufiq Kiemas di Masjid At Taufiq, di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Rabu (8/6). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Eks Wagub DKI ini lantas membeberkan sejumlah nama besar sempat masuk bursa cawagub DKI untuk mendampingi Jokowi. Mulai dari Deddy Mizwar hingga Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
Namun pada akhirnya, setelah berbagai pertimbangan, Jokowi memutuskan memilih Ahok sebagai wakilnya.
"Maunya Pak Jokowi itu Deddy Mizwar, biar ada Betawi, yang udah bikin surat ini sama mau masukin surat, nama Sandiaga Uno. Tapi Pak Jokowi bilang, 'jangan, jangan, masukin Ahok saja'," ucap dia.
Lebih jauh, Ahok menyebut, keputusan itu juga disetujui oleh Megawati. Hasilnya, pasangan yang ikon dengan baju kotak-kotak ini terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI 2012.
"Saya mau cerita ini bukan mau jelekkan siapa pun tapi saya mau kasih tahu gambaran seorang Ibu Megawati," ucap Ahok.
"Ibu Megawati sadar partai PDIP kalau tidak menganut meritokrasi pasti ditinggalkan rakyat, pasti. Saya pun akan meninggalkan PDI Perjuangan," tutup dia.
ADVERTISEMENT