Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengunjungi rumah keluarga nenek Hindun yang ramai diberitakan tak disalatkan di musola karena mendukung Ahok. Padahal, tidak benar.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungannya itu, Ahok berbicara dengan keluarga dan menyampaikan belasungkawa. Ahok berharap ajaran agama tidak dipolitisasi.
"Saya kira sudah banyak imbauan. Saya kira sudahlah kita ikutin ajaran agama saja yang benar, jangan dipolitisir," ucap Ahok usai melayat di kediaman Hindun di Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (13/3).
"Teman-teman media juga jangan tulis lagi, tutup saja kasus ini. Ini adalah hal yang memalukan buat bangsa kita. Enggak usah cerita cerita lagi lah, yang penting sekarang kita doakan supaya almarhumah dilapangkan jalan kuburnya," imbuh Ahok.
Dalam kunjungannya itu, Ahok sempat menawarkan keluarga nenek Hindun agar tinggal di rusun, karena yang mereka tempati adalah kontrakan. Namun mereka menolak pindah.
"Enggak mau pindah, orang kerjanya dekat. Enggak mungkin juga rumah padat ini kita gusur," ujar Ahok.
ADVERTISEMENT
Kabar jenazah nenek Hindun tak disalatkan karena mendukung Ahok-Djarot di putaran pertama, menyebar cepat. Padahal faktanya tidak begitu. Anak hindun, Neneng menyebut warga justru mengurus ramai-ramai jenazah hingga ke pemakaman.
Soal jenazah yang tak dibawa ke musola, saat itu cuaca sedang hujan yang tak memungkinkan jenazah disalatkan di musola. Akhirnya warga berdatangan mensalatkan di rumah Hindun.
"Kalau berita sekarang kan dibilangnya (jenazah) ibu saya tidak diurusi, tidak disalati, tidak dimandikan, itu berita yang sekarang itu tidak benar," ucap Neneng.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 8:38 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini