Ahok Ungkap Obrolan dengan Megawati hingga Akhirnya Tolak Presiden 3 Periode

4 Februari 2024 17:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat berorasi di Konser Salam Metal di GBK, Sabtu (3/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat berorasi di Konser Salam Metal di GBK, Sabtu (3/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkap, jika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mau, bisa saja memuluskan rencana presiden menjadi tiga periode.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa indikator yang membuat ini menjadi mungkin karena PDIP berada dalam kekuasaan dan presiden, yakni Jokowi merupakan kader PDIP.
"Ibu Mega mengatakan 'Pak Ahok soal tiga periode, kalau orang jahat yang memimpin negeri ini, presiden Indonesia itu sangat berkuasa'," kata Ahok saat menyampaikan pidato di rumah pemenangan Cemara, Jakarta Pusat, Minggu (4/2).
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tiba di Stadion Gelora Bung Karno pada acara puncak Konser Metal Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud, Sabtu (3/2). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Ahok menuturkan, Megawati membeberkan ketika menjabat menjadi presiden RI sejak 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004. Hampir seluruh instrumen negara berada di dalam genggaman tangannya.
"(Megawati bilang) 'Saya saja waktu jadi presiden, pertama kali Pilpres, kalau saya mau curang, saya yang jadi presiden' kata Ibu Mega," ucap Ahok menirukan Megawati.
"'Kenapa saya tidak lakukan itu Pak Ahok? Saya ya berkuasa, polisi semua di bawah saya, jaksa di bawah saya, menentukan KPU semua saya, pengadaan seluruh semua saya, sampai bawah bisa saya. Saya bisa pakai uang APBD, APBN, belum lagi saya banyak bupati dan wali kota, gubernur," jelas Ahok.
ADVERTISEMENT
Ahok kemudian membeberkan mengapa Megawati tidak ingin presiden 3 periode. Menurutnya, hal ini sama saja seperti mengkhianati reformasi.
"'Saya tidak mau demokrasi terbunuh, saya tidak mau reformasi kita gagal, kita berjuang dengan darah dan air mata, supaya presiden tidak seumur hidup, hanya 2 periode, kenapa sekarang kita mau ubah? Pak Ahok percaya sama saya'," tutur Ahok.