AHY Bicara 3 Ujian Berat Demokrat: Covid, Partai Diacak-acak, Ditinggal Koalisi

24 Februari 2025 18:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan sambutan pada acara Kongres VI Partai Demokrat 2025 di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place, Senin (24/2/2025). Foto: YouTube/ Partai Demokrat
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan sambutan pada acara Kongres VI Partai Demokrat 2025 di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place, Senin (24/2/2025). Foto: YouTube/ Partai Demokrat
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memberikan pidato politik dalam Kongres VI Partai Demokrat pada Senin (24/2).
ADVERTISEMENT
AHY menyinggung ada tiga ujian terberat yang pernah dihadapi oleh partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu dalam 5 tahun terkahir sejak 2024.
“Mobilitas tentu menjadi sangat sulit dan terbatas. Dan tentunya fokus dan prioritas Demokrat juga diarahkan untuk memperjuangkan kebijakan serta aksi nyata untuk menyelamatkan jiwa manusia dan ekonomi bangsa,” kata AHY di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono pada acara Kongres VI Partai Demokrat 2025 di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place, Senin (24/2/2025). Foto: YouTube/ Partai Demokrat
ADVERTISEMENT
“Di saat kita pada penanganan fokus pandemi, dan menyukseskan Pilkada 2020 di awal 2021 ketika kepengurusan DPP belum 1 tahun, kita menghadapi ancaman nyata sebuah ancaman terhadap kedaulatan, kehormatan, dan eksistensi Demokrat,” ungkapnya.
Ancaman itu adalah adanya kelompok yang ingin merebut Demokrat.
Moeldoko (tengah) tiba di lokasi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Endi Ahmad/ANTARA FOTO

Soroti Lingkaran Kekuasaan Mau Ambil Alih Demokrat

AHY yang menjabat Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan itu mengatakan, upaya merebut Demokrat oleh pengkhianat partai yang bekerja sama dengan oknum kekuasaan.
“Mereka ingin mengambil alih partai kita dengan cara yang inkonstitusional, menabrak etika, moral, hukum, dan tentunya akal sehat,” ujar AHY.
Saat itu, Demokrat terjadi dualisme kepemimpinan AHY dengan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Moeldoko. Tetapi, pada akhirnya, SK Kepengurusan yang diakui oleh Kementerian Hukum dan HAM adalah kepengurusan AHY.
ADVERTISEMENT
“Saya bersyukur dan bangga karena serentak kader Demokrat, di berbagai penjuru sama-sama berdiri bersatu dan melawan kezaliman ketidakadilan tersebut,” ucapnya.
Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan (tengah) didampingi tim delapan menjawab pertanyaan wartawan usai pertemuan dengan Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor. Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto
“Tentu kejutan itu sempat menggoyahkan kita, dan yang lebih berat adalah dinamika politik tersebut telah membingungkan masyarakat luas, di mana Partai Demokrat berada?” kata AHY.
“Tentu kita punya harga diri dan kehormatan, dan kita bersyukur bahwa peristiwa tersebut justru telah membawa kita pada sesuatu yang lebih baik di mana akhirnya terbuka ruang dan jalan kebersamaan dengan Presiden Prabowo Subianto,” sambungnya.
Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menyampaikan keterangan pada awak media di Sabuga, Kota Bandung, pada Minggu (6/8). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024. Anies secara pribadi menginginkan AHY sebagai cawapres, tapi dinamika politik berkata lain. Koalisi Perubahan yang dimotori Surya Paloh dari NasDem kemudian bersekutu dengan Muhaminin Iskandar, Ketum PKB. Jadilah Koalisi Perubahan mengusung Anies-Cak Imin.
ADVERTISEMENT