AHY Curhat ke Prabowo: Demokrat Kehilangan Kursi Imbas Vote Buying di Luar Nalar

27 Maret 2024 19:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa (6/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa (6/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) curhat ke Prabowo Subianto soal jumlah kursi partainya di DPR berkurang. Demokrat memperoleh 44 kursi untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan AHY saat sambutannya dalam acara "Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Presiden RI Terpilih 2024-2029" di Hotel St. Regis, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/3).
"Meski Partai Demokrat mengalami kenaikan suara secara nasional, tetapi, kami kehilangan sejumlah kursi di DPR RI," kata AHY dalam sambutannya.
AHY mengatakan salah satu faktor utama hilangnya jumlah kursi itu yakni maraknya vote buying atau politik uang. Namun, ia lega karena Prabowo punya perhatian juga terhadap fenomena politik uang.
"Salah satu faktor utama, yang paling signifikan menjadi penyebab hilangnya kursi kami, adalah maraknya vote buying atau politik uang di luar nalar kita semua," ucap dia.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyerahkan lukisan hasil karyanya kepada capres peraih suara terbanyak, Prabowo Subianto, Rabu (27/3). Foto: Zamachsyari/kumparan
"Tetapi saya begitu lega, ketika mendengar respons dari Pak Prabowo, bahwa Bapak juga memiliki concern yang sama. Bahkan, Pak Prabowo bertekad untuk secara serius melakukan perbaikan sistem Pemilu kita ke depan," sambung AHY.
ADVERTISEMENT
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) itu juga menyampaikan bahwa jalan yang dipilih Demokrat tak mudah dalam menyikapi dukungan politik. Demokrat disebut tak salah pilih bergabung mendukung Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
"Alhamdulillah, jalan yang kita pilih ini, tidak salah. Misi besar Partai Demokrat, yaitu kembali ke pemerintahan nasional, telah tercapai seiring dengan kemenangan satu putaran, pasangan Prabowo-Gibran," pungkas dia.