AHY dan Bamsoet Soroti Biaya Politik Makin Mahal, Evaluasi Pemilu Serentak

16 Juli 2024 20:10 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum Partai Demokrat, AHY bersama Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo dan rombongan melakukan konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum Partai Demokrat, AHY bersama Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo dan rombongan melakukan konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
AHY baru saja menerima ketua MPR, Bambang Soesatyo di Kantor DPP Demokrat sore tadi. Pada pertemuan yang digelar tertutup itu, keduanya membahas tingginya ongkos politik dari waktu ke waktu.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai kemudian biaya politik semakin mahal dari waktu ke waktu, tapi juga kita menyadari bahwa pada akhirnya kita ingin menghadirkan para pemimpin, para wakil rakyat yang juga memiliki kapasitas yang baik," ujar AHY di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/7).
AHY pun berterimakasih kepada MPR telah memberikan dukungan kepada partai politik, yang mempersiapkan kadernya menjadi pimpinan serta wakil rakyat ke depan.
Ketum Partai Demokrat, AHY terima kunjungan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo dan rombongan di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Pada kesempatan yang sama, Bamsoet menyampaikan kemungkinan evaluasi pemilu serentak seperti Pilpres dan Pileg. Sebab, menurut Bamsoet, pemilu serentak menyita fokus masyarakat di Pilpres.
"Kemarin orang pada fokus di Pilpres, lupa bahwa (dalam) Pileg kita juga harus memilih orang-orang yang memiliki kualitas yang bagus," ucap Bamsoet.
ADVERTISEMENT
Hal ini yang dilihat Bamsoet untuk dievaluasi, apakah Pemilu serentak harus ditiadakan, dengan memisahkan Pilpres dan Pileg.
"Sehingga perlu dipikirkan pemisahan Pileg dan Pilpres agar Pilpres nanti itu berdasarkan Pileg yang sebelumnya," pungkasnya.