AHY: Demokrat Pernah Mau Diambil Pengkhianat yang Sekongkol dengan Kekuasaan

24 Februari 2025 17:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan sambutan pada acara Kongres VI Partai Demokrat 2025 di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place, Senin (24/2/2025). Foto: YouTube/ Partai Demokrat
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan sambutan pada acara Kongres VI Partai Demokrat 2025 di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place, Senin (24/2/2025). Foto: YouTube/ Partai Demokrat
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bercerita saat partainya yang pernah digoyang. Yakni saat Kepala Staf Kepresidenan era Presiden Jokowi, Jenderal (Purn) Moeldoko, bersama kelompoknya menggugat kepengurusan Partai Demokrat pimpinan AHY pada 2021.
ADVERTISEMENT
Cerita AHY disampaikan saat berpidato dalam Kongres ke-6 Demokrat di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (24/2). Dia menceritakan tiga ujian berat Partai Demokrat selama ini.
Upaya perebutan Demokrat merupakan ujian kedua yang dihadapi. AHY tidak menjelaskan siapa perebut itu, dia hanya menyebut mereka sebagai "pengkhianat partai yang bersekongkol dengan oknum kekuasaan."
"Ujian kedua, selamanya akan kita catat dalam sejarah Demokrat. Masih ingat? Di saat kita fokus pada penanganan fokus pandemi, dan menyukseskan Pilkada 2020 di awal 2021 ketika kepengurusan DPP belum satu tahun," kata AHY.
Anggota Partai Demokrat memberikan standing applause kepada Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara Kongres VI Partai Demokrat 2025 di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place, Senin (24/2/2025). Foto: YouTube/ Partai Demokrat
"Kita menghadapi ancaman nyata sebuah ancaman terhadap kedaulatan, kehormatan, dan eksistensi Demokrat yang dilakukan oleh sekelompok pengkhianat yang bersekongkol dengan oknum kekuasaan," ujar AHY.
ADVERTISEMENT
"Mereka ingin mengambil alih partai kita dengan cara yang inkonstitusional, menabrak etika, moral, hukum, dan tentunya akal sehat," jelas dia.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan sambutan pada acara Kongres VI Partai Demokrat 2025 di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place, Senin (24/2/2025). Foto: YouTube/ Partai Demokrat
AHY bersyukur dengan putusan pengadilan yang memenangkan pihaknya. Dia juga berterima kasih kepada kader yang setia.
"Saya bersyukur dan bangga karena serentak kader Demokrat, di berbagai penjuru sama-sama berdiri, bersatu, dan melawan kezaliman, ketidakadilan tersebut," tutur AHY.
"Keberanian, kesetiaan, dan juga kekompakan, dan kecepatan kita yang telah menyelamatkan partai kita," sambung dia.
Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kanan) berjabat tangan dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kiri) pada 2024, setelah Demokrat gagal direbut kelompok Moeldoko. Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto