Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
AHY di Rapimnas Demokrat: Bicara Capres, Kenaikan Harga BBM, hingga Buzzer
17 September 2022 7:20 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di antaranya AHY menyatakan siap berikhtiar maju dalam Pilpres 2024. Selain itu isu kenaikan harga BBM juga disinggungnya di depan kader Partai Demokrat. Begitu juga dengan fenomena buzzer, tak luput dari perhatiannya.
Berikut rangkuman pernyataan AHY dalam pidato kebangsaan itu:
Demokrat Siap Usung Kader Jadi Capres/Cawapres
AHY menyatakan siap berikhtiar maju sebagai capres atau cawapres di 2024. Namun menurutnya, banyak kriteria capres dan cawapres yang harus dipenuhi. Mulai dari kesepakatan dengan koalisi, hingga chemistry dengan calon pasangan di Pilpres 2024.
"Demokrat siap perjuangkan kader utamanya jadi bagian capres-cawapres yang akan diusung. Pintu perubahan terbuka lebar pada pemilu mendatang. Itu momen. Oleh karena itu, Demokrat harus jadi motor perubahan. Siap lakukan perubahan?" kata AHY dalam pidato kebangsaannya.
ADVERTISEMENT
"Kita tahu hadir ketakutan dan keraguan, [tapi] saya ingat tulisan di TNI, kalau ragu lebih baik kembali. Maka butuh keberanian untuk ambil risiko. Who dares, wins. Demokrat berani?" tanya AHY kepada para kader.
"Berani, AHY Presiden!" jawab para kader.
Rakyat di Desa-Tempat Fitness Minta Pemerintah Tanggung Jawab Paling Depan
AHY mengaku menerima keluhan soal kenaikan harga BBM dari berbagai kalangan masyarakat. Menurutnya, pemerintah harusnya bisa merealokasi anggaran dengan menunda proyek strategis nasional agar harga BBM tak dinaikkan.
AHY mengatakan menemui masyarakat dari berbagai kalangan. Mereka memahami beban pemerintah, namun pemerintah harus bertanggung jawab dengan kondisi yang dihadapi rakyat.
"Rakyat yang saya temui di desa-desa, di kota-kota kecil dan kota besar, di stasiun, di bandara, di gang-gang sempit, di restoran, di warung-warung kopi, di pasar, di tempat fitness, di kampus, di pesantren, dan di tempat-tempat lainnya, sebenarnya mereka tidak menuntut pemerintah bisa menyelesaikan semua masalah mereka tadi," kata AHY.
ADVERTISEMENT
"Mereka tahu, kita semua harus, bekerja keras, untuk mengatasi persoalan yang kita hadapi. Namun, bagaimana pun juga, pemerintah harus berdiri di depan, dan mengambil tanggung jawab penuh, dalam mengatasi permasalahan rakyat dewasa ini," imbuhnya.
Buzzer Serang Masyarakat yang Kritik Pemerintah
AHY menyinggung keberadaan buzzer dalam demokrasi Indonesia. AHY mengatakan berdasarkan hasil riset, pasukan buzzer dibayar untuk melakukan serangan secara sistematis. Termasuk menyasar Demokrat.
"Hasil riset gabungan LP3ES dengan University of Amsterdam dan sejumlah lembaga lainnya pada tahun 2021, mengungkap fakta bagaimana pasukan cyber bayaran atau buzzer, menyerang Partai Demokrat secara sistematis dan masif," kata AHY.
Ia menyebut buzzer melancarkan fitnah untuk membelokkan opini publik. Serangan juga menyasar masyarakat yang kritis terhadap pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Buzzer pun menyerang masyarakat yang bersuara lantang mengkritik pemerintahnya. Kadang-kadang instrumen hukum digunakan untuk menjerat pihak-pihak yang kritis kepada penguasa. Ini tentu sebuah berita buruk dalam kehidupan politik dan demokrasi kita," bebernya.