AHY Tak Lagi Masuk Bursa Cawapres Ganjar

24 Agustus 2023 13:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan kepada wartawan pada konferensi pers mengenai penolakan MA terhadap PK KSP Moeldoko di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (11/8/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan kepada wartawan pada konferensi pers mengenai penolakan MA terhadap PK KSP Moeldoko di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (11/8/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
PDIP mulai menggodok lagi sejumlah nama untuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Ada nama baru, ada juga nama yang sebelumnya masuk bursa kini tak lagi dipertimbangkan.
ADVERTISEMENT
Satu-satunya nama yang tak lagi masuk pertimbangan PDIP, yakni Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Namun, ada 3 nama baru yang kini mulai ditimang-timang PDIP. Mereka, yakni Menko Polhukam Mahfud MD, Gubernur Jawa Barat yang juga kader Golkar Ridwan Kamil, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Elektabilitas cawapres survei Litbang Kompas. Foto: Dok. Litbang Kompas
"Yang digodok dan yang kami persiapkan yang kami sebutkan tadi sebagaimana juga Mbak Puan sebelumnya menyebutkan. Ganjar-Gus Imin. Kan ada 7 (nama)," kata Said di Gedung DPR, Senayan, Kamis (24/7).
"Yang pertama itu ada Pak RK, kemudian Pak Erick, kemudian Pak Sandiaga. Ada Pak Mahfud, ada Pak Andika, terakhir ada Mas Gibran yang memang kader kami," sambungnya.
Ketiga nama baru itu melengkapi 4 nama yang sudah sejak awal dipertimbangkan. Nama itu, yakni Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Menteri BUMN Erick Thohir, eks Panglima TNI Andika Perkasa, dan Menparekraf Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
PDIP Enggan Tanggapi Gugatan Usia Capres-cawapres di MK
Terkait gugatan batas usia capres cawapres menjadi 35 tahun, Said menuturkan, partainya tidak pernah memikirkan hal tersebut. Mereka fokus memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden 2024.
"Kami tidak pernah selama ini, dan itu perintah ibu ketua umum, tugas kami memenangkan Ganjar dan pileg, karena itu tugas kami maka apa pun yang diluar itu baik perorangan maupun organisasi maupun partai politik yang melakukan uji materi di Mahkamah Konstitusi kami tidak pusing dengan hal tersebut," kata dia.
"Apa pun yang diputuskan MK kita semua harus menghormati itu," tutup Ketua Banggar DPR itu.