Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agum Gumelar heran dengan sikap Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang malah mendukung Prabowo di Pilpres. Padahal, SBY tahu Prabowo sudah dipecat karena dinilai bersalah dalam kasus penculikan.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut Agum terlalu subjektif dan tendensius.
"Saya nanggapinya ringan saja. Saya juga heran kok Pak Agum Gumelar punya statement seperti itu. Saya pikir terlalu subjektif dan tendensius," ujar AHY usai blusukan bersama warga Kampung Ulujima, Pesanggrahan, Jakarta, Kamis (14/3).
AHY justru mempertanyakan sikap politik Agum Gumelar. Hal itu karena pada 2009 silam, Agum sempat mendukung pasangan Megawati-Prabowo sebagai capres-cawapres pada saat itu.
Meski begitu, AHY tetap menghormati para seniornya, termasuk Agum Gumelar. Namun, dia meminta agar tahun politik ini diisi dengan ide-ide untuk memajukan Indonesia ke depan dan jangan membahas masa lalu yang masih abu-abu kebenarannya.
ADVERTISEMENT
"Saya menghormati semua termasuk Pak Agum Gumelar, tapi tentu juga saya mengajak marilah kita lebih fokus berbicara tentang masa depan. Jangan terjebak di masa lalu yang belum tentu benar, yang tidak produktif, tidak konstruktif. Kalau kita terjebak di masa lalu saja, kasihan rakyat kita. Tidak mendapatkan apa-apa," tuturnya.
Sebelumnya, beredar sebuah video yang memperlihatkan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar memberikan kesaksian terkait pemecatan Prabowo Subianto dari dinas kemiliteran. Agum mengatakan bahwa mantan Danjen Kopassus itu terbukti melakukan pelanggaran HAM berat sehingga saat itu Dewan Kehromatan Perwira (DKP) merekomendasikan ke Panglima TNI untuk memberhentikan Prabowo dari tugas militer.
“Jadi DKP dengan hasil temuan seperti ini merekomendasikan kepada Panglima TNI. Rekomendasinya apa? Dengan kesalahan terbukti, yang direkomendasikan supaya yang bersangkutan diberhentikan dari dinas militer. Agum Gumelar tanda tangan, Susilo Bambang Yudhoyono tanda tangan, semua tanda tangan,” kata Agum dalam video tersebut, dikutip Selasa (12/3).
ADVERTISEMENT
Saat dikonfirmasi, Agum membenarkan video itu.