Air Laut di Dermaga Marina Ancol Kembali Surut, Kapal Terjebak Lumpur

21 Maret 2018 18:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Air di Dermaga Marina surut. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Air di Dermaga Marina surut. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Air di Dermaga Marina Ancol, Jakarta Utara, kembali surut. Menurunnya volume air di bibir pantai tempat kapal bersandar itu diduga karena faktor cuaca.
ADVERTISEMENT
Pada Rabu (21/3) sore, di Dermaga 1 hingga 7 terlihat hanya ada lumpur di tepi dermaga. Kapal-kapal yang bersandar juga terjebak di lumpur tersebut.
Seorang anak buah kapal (ABK) Bulah (31) mengatakan sudah seminggu air laut surut. Air mulai surut sekitar pukul 14.00 WIB dan akan kembali naik pada pukul 20.00 WIB.
Air di Dermaga Marina surut. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Air di Dermaga Marina surut. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Menurut Bulah, dalam kondisi seperti ini kapal hanya bisa masuk, tapi tidak bisa pergi dari dermaga menuju lautan. “Kalau datang bisa terobos. Tapi keluar tidak bisa,” ujarnya di Dermaga 7, Marina Ancol, Jakarta Utara.
Ia mengatakan kondisi tersebut membuat kapal harus sandar di Dermaga 18 hingga 22. Hal ini membuat penumpang banyak yang mengeluh karena lokasi dermaga jauh dari jalan raya.
ADVERTISEMENT
“Kalau kita sih tidak masalah ya. Cuma penumpang yang suka ngeluh. Mereka bilang ‘Bang, berhentinya jauh amat’, kan kalau di Dermaga 22 mereka harus jalan jauh kan buat dapat taksi,” ujarnya.
Air di Dermaga Marina surut. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Air di Dermaga Marina surut. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Air surut di Marina bukan kali ini saja terjadi. Saat gerhana bulan Super Blue Blood Moon bulan lalu air surut lebih parah dari yang terjadi saat ini.
“Ini fenomena yang biasa terjadi. Tidak bisa ditentukan kapan terjadinya. Kalau dibanding pas gerhana lebih parah itu,” ujarnya.