Air Putih dan Air Mineral, Serupa tapi Tak Sama

8 Desember 2017 11:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Setiap hari, pasti minum air putih dong? Tentu saja, karena tubuh butuh air untuk hidrasi. Tubuh kita setiap hari membutuhkan mineral untuk beraktivitas. Mineral dapat diperoleh dari makanan dan minuman. Bila tubuh kurang minum sebanyak 2 persen dari berat badan saja, dapat menurunkan kemampuan fisik, visomotor, psikomotor, dan kognitif.
ADVERTISEMENT
Selama beraktivitas, kekurangan air dapat mengganggu beberapa area fungsi fisiologis, meningkatkan beban pengaturan panas tubuh dan kardiovaskular. Akibatnya, gangguan performa dan peningkatan risiko penyakit akibat kelebihan panas terutama bila sedang melakukan aktivitas dalam kondisi panas. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan status hidrasi ternyata dapat memperbaiki performa fisik secara signifikan.
Tapi sudah tahu belum, ternyata air putih dan air mineral yang terlihat sama dapat memiliki kandungan yang berbeda?
Air putih dapat berasal dari berbagai sumber, misalnya air keran ataupun air sumur. Sedangkan air mineral merupakan air kemasan yang dijual pasaran dalam bentuk galon, gelas, atau botol.
com-Air Dari Keran (Foto: Thinkstock)
Menurut Diffen.com, air putih atau air keran biasanya merupakan air yang bersumber dari danau, sungai atau sumber air lainnya yang lalu disalurkan ke rumah-rumah melalui pompa air. Sedangkan air mineral, didapatkan dari daerah yang kaya akan mineral. Jadi, tidak semua air yang berasal dari sumber air bisa disebut sebagai air mineral.
ADVERTISEMENT
Seperti dikutip dari buku Mitos atau Fakta Air dan Hidrasi oleh Sudung O Pardede, Hardinsyah, Parlindungan Siregar, dan Budi Iman Santoso, air yang bersih, ternyata belum tentu memenuhi persyaratan air minum. Air minum yang aman untuk dikonsumsi itu, apabila memenuhi semua persyaratan kualitas air minum antara lain jernih, tidak berbau, dan tidak berasa. Air minum juga tidak boleh mengandung mikroba patogen, baik virus, bakteri, atau parasit.
Pemerintah telah menetapkan standar yang ketat untuk air minum Kandungan yang diperbolehkan antara lain fluorida dan nitrat. Selain itu, ada zat lain yang juga boleh ada di air mineral dengan konsentrasi yang sangat rendah, misalnya timbal dan kadmium.
com-Air Minum Kemasan (Foto: Thinkstock)
Jangan Takut Fluorida
Salah satu kandungan mineral penting dalam air mineral adalah Fluorida. Banyak berita hoax yang menyebutkan bahwa fluorida yang ada dalam air mineral itu berbahaya. Padahal, fluorida merupakan salah satu jenis mineral alami yang dibutuhkan oleh tubuh.
com-Minum Air 1 (Foto: Thinkstock)
Jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, fluorida bermanfaat untuk mencegah karies gigi dan berperan penting dalam pembentukan email gigi pada anak-anak. Pemerintah sendiri telah menetapkan batasan kandungan fluorida dalam air minum melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum, yaitu tidak lebih dari 1,5 mg/l. Batasan yang sama juga ditetapkan oleh World Health Organization (WHO, 2011) sebesar 1,5 mg/l. Batasan yang lebih ketat bahkan ditetapkan dalam SNI 01-3553-2006 tentang Air Minum dalam Kemasan, dimana kandungan fluoride dalam air mineral tidak boleh melebihi 1 mg/l.
ADVERTISEMENT
AQUA juga mengandung fluorida, tidak lebih dari 0,5 mg/l. Jumlah tersebut jauh di bawah batas yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan WHO, lho! Selain itu sebagai produk yang telah mendapatkan sertifikat SNI, produk AQUA juga dipantau oleh Lembaga Sertifikasi Produk. Enggak perlu takut lagi, AQUA aman kok untuk dikonsumsi.
com-Minum Air 2 (Foto: Thinkstock)