Airlangga Bocorkan Hasil Survei Antibodi Corona di 10 Kota Aglomerasi: 88-94%

8 Desember 2021 22:18 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Media briefing Sherpa Meeting G20 oleh Menlu RI Retno Marsudi dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada Selasa (7/12). Foto: YouTube/PerekonomianRI
zoom-in-whitePerbesar
Media briefing Sherpa Meeting G20 oleh Menlu RI Retno Marsudi dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada Selasa (7/12). Foto: YouTube/PerekonomianRI
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, berdasarkan survei serologi di 10 kota Aglomerasi kekebalan masyarakat angkanya berkisar 88-94 persen.
ADVERTISEMENT
Hal ini Airlangga sampaikan di Webinar Outlook Ekonomi 2022: Penguatan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan yang disiarkan melalui akun YouTube SoloposTV, Rabu (8/12).
"Pemerintah sudah melakukan survei serologi di 10 kota aglomerasi nah dalam survei itu atau kekebalan dari pada masyarakat," kata Airlangga yang dikutip kumparan dari akun YouTube SoloposTV, Rabu (8/12).
"Nah ini pada waktunya akan diumumkan nanti beberapa daerah itu angkanya antara lain 88-94 persen diberbagai kota aglomerasi," sambungnya.
Namun Airlangga tak merinci kota mana saja yang dimaksud. Yang jelas survei ini dilakukan oleh 2 kementerian yakni Kemenkes dan Kemendagri.
Selengkapnya hasil survei seroprevalensi ini akan diumumkan minggu ketiga Desember 2021. Adalah Mendagrti Tito Karnavian yang akan mengumumkannya.
Warga beraktivitas saat PPKM Level 2 di Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dengan melihat hal tersebut, kata dia, pemerintah menjadi lebih percaya diri menghadapi pandemi virus corona ini. Apalagi penerapan protokol kesehatan melalui aplikasi Pedulilindungi menjadi hal yang wajib untuk masyarakat yang akan melakukan aktivitasnya.
ADVERTISEMENT
"Nah tentu ini juga membuat pemerintah cukup confident agar protokol seperti sekarang Pedulilindungi menjadi aplikasi wajib untuk ke tempat keramaian, ke tempat ibadah, tempat olahraga, ke mal ke pasar kemudian ke restoran maka ini relatif perlu akan terlindungi," ujarnya.
Meski begitu, lanjut dia, pemerintah tetap menyadari masih kurang tertibnya petugas di lapangan sehingga sering kali mengabaikan penerapan protokol kesehatan.
"Namun pemerintah juga sadar tidak semua petugas di mal itu tertib jadi tidak semua melihat secara detail, ada sudah melihat smart phone seolah olah mengscan itu sudah diloloskan," tuturnya.
"Jadi ini yang harus kita jaga protokol harus terus ditetapkan sehingga betul-betul yang beraktivitas sudah divaksin demikian juga yang keluar kota sudah divaksin," kata dia.
ADVERTISEMENT