Airlangga: Penularan COVID-19 di Jakarta Level 3, Tapi BOR Relatif Rendah

18 Juli 2022 15:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Jokowi bertemu delegasi Dana Moneter Internasional (IMF) di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (17/7). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Jokowi bertemu delegasi Dana Moneter Internasional (IMF) di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (17/7). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto, menyebut beberapa wilayah masuk dalam level 3 tingkat penularan COVID-19. Untuk DKI Jakarta, ia menyebut saat ini masih berada di level 3 disusul Banten yang ada di level 2.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, pemerintah justru mencatat rendahnya tingkat hospitalisasi di dua provinsi tersebut. Hal itu terlihat dari tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) yang relatif rendah dibandingkan beberapa wilayah lainnya.
"[Jakarta berada di] level 3 tadi kita dilaporkan juga dan Banten level 2, namun angkanya relatif masih rendah dan tingkat bed occupancy rate rendah, relatif semuanya rendah," ujar Airlangga dalam pernyataannya yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/7).
"Secara keseluruhan nasional semuanya masih relatif baik di luar jawa 385 kabupaten/kota levelnya 1, yang level 2 hanya di Sorong, Papua Barat," sambungnya.
Sementara berdasarkan standar WHO, transmisi komunitas Indonesia saat ini masih berada di level 1. Kondisi itu diklaim jauh lebih baik ketimbang beberapa negara lainnya yang mencatatkan peningkatan kasus hingga di atas 100 ribu.
ADVERTISEMENT
"Relatif secara keseluruhan penanganan COVID masih baik dan tadi juga disampaikan beberapa negara itu meningkat seperti Amerika 130-an ribuan, Australia 40 ribuan, India 18 ribuan, Prancis 90 ribuan, Singapura 9 ribuan kasus, Indonesia 3240," ungkap Airlangga.
"Nah, kalau kita lihat kasusnya, angka reproduksi efektifnya relatif menurun dari 1,27 ke 1,26 ke 1,24 dari Jawa turun. Luar Jawa [di] Sumatera 1,29, Sulawesi 1,18, Maluku [dan] Papua 1,08. Kita lihat positivity rate juga agak naik sedikit 5,82," lanjut dia.
Kendati demikian, Airlangga memastikan kondisi yang ada tak mempengaruhi pelonggaran-pelonggaran yang diterapkan pemerintah sebelumnya. Termasuk dalam urusan menggelar kegiatan belajar mengajar.
"[Kegiatan belajar mengajar] semua masih berjalan baik," pungkas Airlangga.