Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kasus COVID-19 harian di Indonesia terlihat mulai melandai di kisaran 30 ribu mulai akhir pekan lalu. Tetapi di saat yang sama, jumlah testing juga menurun yakni tak sampai 200 ribu.
ADVERTISEMENT
Padahal pada beberapa hari sebelumnya, angka testing harian bisa mencapai 250 ribu. Sementara kenaikan kasus harian ada di kisaran 40-50 ribu.
Artinya, bisa jadi kasus COVID-19 menurun akhir pekan lalu karena testing juga menurun.
Menanggapi hal ini, Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto mengatakan penurunan testing disebabkan banyak laboratorium yang libur pada akhir pekan. Ia memastikan testing per 20 Juli sudah naik ke 179 ribu dan ia pun optimis angka ini akan terus naik.
“Pertama kita lihat hari ini udah agak naik 179 ribu. Memang rata-rata kita 218 ribu (tes per hari). Kemarin ada hari libur, sebagian labolatorium saat itu tidak beroperasi. Namun pemerintah sudah ada standar. Berdasarkan anjuran WHO kita lihat, positivity rate di bawah 5 persen itu 1 per 1.000,” kata Airlangga dalam jumpa pers virtual, Rabu (21/7).
ADVERTISEMENT
“Pada saat di atas 5 persen guidelinenya kita buat berbasis jumlah penduduk dan daerah masing-masing. Tadi sudah masuk di Inmendagri, bisa lihat secara spesifik per daerah dan minimun testing, jadi kita pake itu,” imbuh dia.
Kendati demikian, data testing yang disebutkan Airlangga tidak sama dengan data Kemenkes hari ini. Menurut data Kemenkes per Rabu (21/7), jumlah spesimen yang dites yakni 153.330 orang.
Sementara kasus corona harian bertambah sebanyak 33.772. Sehingga positivity rate-nya yakni 22 persen.