Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Airport Helper: Fokus Tugas Kami Kini Membantu Penumpang
14 September 2017 14:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Airport helper atau petugas bandara yang dulu dikenal dengan sebutan porter kini telah dikelola oleh Angkasa Pura (AP) II selaku otoritas pengelola Bandara Soekarno-Hatta. Dulu pada saat menggunakan jasa layanan porter semisal membantu membawakan barang bawaan ketika di bandara, penumpang akan diminta upah atau uang tip oleh sang porter.
ADVERTISEMENT
Namun kini, karena di bawah pengelolaan AP II jasa layanan ini gratis atau tak dipungut biaya sepersenpun. Tugas dari airport helper pun tidak hanya sebatas mengangkat dan membawa barang bawaan penumpang pesawat, melainkan juga membantu memberikan layanan lainnya seperti mengambil dan mengumpulkan troli, membantu memberikan informasi dan petunjuk arah jika terdapat penumpang yang mengalami kesusahan, serta bantuan lainnya yang masih menjadi kewenangan airport helper.
kumparan (kumparan.com) pada Selasa (12/9) mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai beberapa airport helper di Bandara Soekarno-Hatta. Usan, salah seorang airport helper yang dulunya juga seorang porter, mengatakan tugas airport helper kini lebih fokus kepada pemberian layanan bantuan yang dapat memberikan kepuasan pelanggan.
"Kita sebisa mungkin bisa membantu dan memuaskan pelanggan, sementara kalau porter kan dulu kita dituntut setoran, kalau helper kan sebisa mungkin memuaskan pelanggan pengguna jasa bandara," ujar Usan di Terminal 1 B, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Selasa (12/9).
ADVERTISEMENT
Dulu ketika menjadi porter, Usan dan kawan-kawannya lebih fokus mengejat target setoran dari uang tip pelanggan. Alhasil banyak porter yang melakukan pemaksaan kepada pengguna jasa bandara agar menggunakan jasa mereka.
Namun, karena telah digaji sesuai Upah Minimum Regional (UMR), tugas airport helper lebih mengutamakan kepuasan pelanggan dengan memberikan jasa layanan yang lebih maksimal.
"Sekarang pakai sistem gaji UMR, dulu pakai sistem setoran itu bedanya," imbuh Usan.
Senada dengan pernyataan Usan, Susan yang juga salah seorang airport helper di Terminal I A Bandara Soekarno Hatta mengatakan kini tugas porter lebih jelas. Dalam memberikan bantuan kepada para pengguna jasa bandara, dirinya tak lagi memaksa pengguna jasa bandara, namun lebih kepada kemauan pengguna jasa bandara.
ADVERTISEMENT
"Ya kerjanya jadi lebih jelas. Membantu ambil troli, bantu orang-orang bawa barang, memberikan arahan dan informasi intinya memberikan layanan yang terbaik bagi yang berhak dibantu kalau kesusahan. Sekarang ikut kemauan konsumen aja kalau enggak mau ya sudah, kalau mau saya bantu dan gratis sekarang," terang Susan.
Baik Usan dan Susan maupun 803 airport helper lainnya, sejatinya memiliki tugas pokok dan fingsi 9tupoksi) sesuai standard operating procedure (SOP) yang telah ditetapkan oleh pihak Angkasa Pura II dan Vendor untuk memprioritaskan memberi bantuan dan layanan kepada pengguna jasa bandara yang lebih membutuhkan. Pengguna jasa bandara prioritas tersebut, yakni ibu hamil dan membawa anak, lansia, dan orang sakit.
Sebagai informasi, jasa layanan airport helper ini tersedia selama 24 jam yang terbagi dalam 3 shift. Dalam sehari terdapat tiga shift kerja dimulai pada pukul 06.00 WIB, 14.00 WIB, dan 22.00 WIB. Adapun pada setiap shift kerja terdapat 90 personel airport helper yang bertugas.
ADVERTISEMENT