Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ajakan Kencan hingga Serbuan Pesan Gara-gara Akun Mahasiswi Cantik
17 Januari 2019 10:03 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Audrey Kartisha Mokobombang, mahasiswi Universitas Gadjah Mada ini tertegun melihat foto dirinya terpampang di akun Instagram @ugmcantik pada September 2018 lalu. Kekesalan Audrey bertambah saat data pribadi seperti nama lengkap, jurusan, dan angkatan, turut disebarkan ke 137 ribu pengikut akun @ugmcantik.
ADVERTISEMENT
Dalam waktu kurang dari lima jam, lebih dari 300 orang telah menyukai foto Audrey, dan puluhan komentar dari akun-akun Instagram yang tak dikenal memenuhi unggahan foto dirinya. Tak sampai di situ, perempuan 18 tahun ini mengaku, dalam sekejap akun Instagramnya dibanjiri ribuan followers, juga pesan langsung (direct message).
Isi pesannya beragam. Dari mengajak berkenalan, meminta nomor ponsel, hingga pujian-pujian receh semacam, "Kamu kok bisa cantik banget sih?" atau "Jurusan hukum ya? Mau dong dihukum sama kamu," membanjiri akun Instagram Audrey.
Merasa risi, Audrey lantas menyampaikan rasa keberatan kepada si pemilik akun @ugmcantik. "Awalnya aku sudah nge-chat adminnya lewat akun @ugmcantik. Ya isinya kaya aku enggak suka, kenapa enggak minta izin dulu? Mereka minta izin tapi aku belum jawab dan aku enggak memberi izin," tutur Audrey.
ADVERTISEMENT
Butuh proses yang tak mudah hingga akhirnya foto Audrey dihapus dari akun Instagram @ugmcantik. Meski telah dihapus, Audrey menyebut si admin melontarkan cerita yang dinilai salah kaprah.
"Dia membawa narasi bahwa aku itu di-upload fotonya lebih ribet dibandingkan yang lain karena aku sudah punya pasangan. Sementara yang aku permasalahkan ya perlindungan penggunaan akun dalam sosial media. Terus privasi aku, hal-hal kaya gitu sih," jelasnya.
Audrey merasa, akun @ugmcantik telah menerobos ruang privasinya dalam bermedia sosial. "Dia (ugmcantik) mengekspos hal-hal pribadi aku. Enggak cuma foto, di caption-nya dilampirkan nama lengkap beserta jurusan aku itu bisa termasuk data pribadi seseorang kan, aku enggak sembarang ngomong fakultas mana nama lengkap aku siapa gitu," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Merasa terekspos, Audrey lantas menonaktifkan akun Instagramnya selama 2 bulan, dia berharap orang-orang yang tak ia kenal berhenti mengikuti dan mengirim pesan. Kepopuleran akun kumpulan mahasiswi berparas menarik di UGM ini memang sudah ada sejak tahun 2014.
Namun, Audrey mengaku tak pernah merasa tertarik mengikuti akun-akun tersebut. Baginya, akun-akun serupa @ugmcantik secara tak sadar telah menstandarisasi kecantikan perempuan.
"Yang aku lihat sejak awal aku tahu akun @ugmcantik, mereka mencari keuntungan dengan menimbulkan gap di society. Dengan membuat standar kecantikan mereka. Untungnya di mereka, dapat duit makan, endorse, tapi merugikan orang lain," kata Audrey.
Semenjak akun @ugmcantik jadi bahan obrolan di jurusannya, banyak teman perempuan Audrey yang merasa tidak percaya diri lantaran tak masuk dalam kategori 'cantik' ala @ugmcantik.
ADVERTISEMENT
"Merugikan orang lain dalam hal psikis, misalnya di kampus aku tuh sering banget ngomong, 'Ah UGM cantik bebas’, ‘Ah UGM cantik mah bisa ngapain aja, lu sih bukan UGM cantik'. Ini tuh hal kecil yang sebenarnya berdampak ke kita dan dampaknya itu enggak kelihatan tapi sebegitu besarnya ke psikis orang," ucapnya.
Aturan yang belum mendetail, serta tidak adanya sanksi tegas menjadi dalih akun-akun seperti @ugmcantik untuk terus melakukan penyebaran identitas dan foto milik orang lain tanpa izin.
Audrey berharap, undang-undang mengenai perlindungan data pribadi segera disahkan sehingga mereka yang merasa tak nyaman identitasnya disebarkan oleh akun-akun serupa bisa melapor ke pihak yang berwenang.
"Cepat-cepat saja disahkan RUU-nya soalnya yang namanya hukum juga harus berkembang seiring berkembangnya teknologi dan hal-hal lainnya. Kaya gini nih, teknologi sudah berkembang tapi hukumnya enggak menyesuaikan ya kita sebagai masyarakat juga merasa resah akan hal tersebut," jelasnya.
Dikirimi pesan hujatan hingga pelecehan
ADVERTISEMENT
Bukan hanya Audrey, nasib serupa juga dialami oleh Zahra Puspita, mahasiswi jurusan Farmasi Universitas Indonesia yang fotonya diunggah oleh akun @ui.cantik. Hampir sama dengan @ugmcantik, hanya saja di akun @ui.cantik semua foto yang diunggah merupakan mahasiswi dari kampus UI. Akun ini memiliki ratusan ribu followers.
Zahra mengaku risih saat tahu fotonya terpampang di akun @ui.cantik akhir tahun 2018 lalu. Foto yang diunggah tanpa izin itu membuat Zahra kebanjiran permintaan pertemanan dan pesan langsung di akun Instagram pribadinya. Kebanyakan dari pria-pria, pesan yang dikirim mulai dari sekadar menyapa, hingga tak sopan, bahkan ada yang menghujat dan melecehkan.
"Kesal komennya enggak cuma di akun @ui.cantik doang tapi sampai nge-DM (direct message) aku dan sampai dia komen di post aku 'bisa dipakai enggak? Bisa BO enggak?' Sampai aku udah risi banget deh," ujar Zahra saat ditemui kumparan di GOR Bulungan, Sabtu ( 12/1).
ADVERTISEMENT
Bukan hanya itu, Zahra juga dihujat oleh sebagian follower akun @ui.cantik karena mereka menilai foto Zahra tidak cocok masuk ke akun tersebut. Standarisasi kecantikan yang seolah-oleh 'diciptakan' oleh akun cantik dan para follower-nya itu malah menjadi bumerang baginya.
Perlakuan para followers yang tidak menyenangkan itu membuat Zahra sedih dan risi. Dia kesal bukan kepalang, dan meminta kepada admin ui.cantik untuk menghapus fotonya. Namun permintaan itu tak mendapat respons.
Tak habis akal, Zahra lalu meminta bantuan teman-temannya untuk beramai-ramai mengirim pesan ke akun tersebut. Salah satu teman Zahra akhirnya mengaku, bahwa dia yang meminta agar foto Zahra diunggah di akun @ui.cantik dengan alasan iseng.
“Ternyata teman deket aku. Kaget aku kesel, tapi dia mau tanggung jawab bantu aku hubungin miminnya, sampai sekarang aku sama dia masih akrab,” ucap Zahra.
ADVERTISEMENT
Pesan bertubi-tubi di Instagram akun @ui.cantik dan email yang disertai ancaman akan membawa ke jalur hukum membuat admin akhirnya menghapus foto Zahra. “Terakhir aku bilang kalau dia enggak hapus, aku bilang mau lanjutin ini ke jalur hukum. Baru deh dia hapus fotoku," ungkap Zahra.
Bila dilihat saat ini, akun @ui.cantik sudah tidak bisa diakses. Zahra juga tidak tahu mengapa akun berisi foto-foto mahasiswi cantik itu menghilang.
Selain mereka yang kontra terhadap akun-akun mahasiswi cantik, ada juga yang merasa tak terganggu meski fotonya diunggah. Ada juga cerita dari admin akun mahasiswi cantik yang mengaku mendapat keuntungan dari endorsement.
Simak cerita lainnya dengan ikuti topik Polemik Akun Mahasiswi Cantik di kumparan.
ADVERTISEMENT