Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ajudan Netanyahu Diduga Bocorkan Data Intelijen Israel soal Gaza
5 November 2024 4:38 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dokumen rahasia Gaza milik Militer Israel diduga bocor dan tersebar melibatkan ajudan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengejutkan politik Israel dan membuat marah keluarga sandera yang ditahan oleh Hamas. Mereka mendorong kesepakatan untuk memulangkan orang-orang yang mereka cintai.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Selasa (5/11), kasus itu terungkap setelah terbitnya perintah untuk merahasiakan sesuatu. Namun putusan hakim yang mencabut sebagian perintah itu telah memberikan gambaran awal mengenai kasus yang menurut pengadilan telah membahayakan sumber keamanan. Informasi itu juga mungkin telah merugikan upaya Israel untuk membebaskan para sandera.
"Informasi intelijen rahasia dan sensitif diambil dari sistem IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dan diambil secara ilegal,” demikian keputusan Pengadilan Magistrat Rishon Le-Zion pada hari Minggu.
Bocornya data itu telah menyebabkan “kerusakan serius pada keamanan negara dan menimbulkan risiko terhadap sumber informasi," lanjut keputusan tersebut.
Pengadilan mengatakan, kebocoran tersebut dapat menghambat upaya pembebasan para sandera.
Netanyahu membantah melakukan kesalahan yang dilakukan staf kantornya dan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa dia hanya diberitahu tentang dokumen yang bocor tersebut oleh media.
ADVERTISEMENT
Keempat tersangka – satu juru bicara dari lingkaran Netanyahu dan tiga di antaranya anggota lembaga keamanan – tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Rincian dari dokumen tersebut diterbitkan oleh surat kabar Jerman Bild pada 6 September, menurut surat kabar Israel Haaretz, salah satu media yang telah mengajukan banding kepada pengadilan untuk mencabut perintah pembungkaman tersebut.
Artikel tersebut, yang diberi label eksklusif, konon menguraikan strategi negosiasi Hamas, kelompok militan Islam Palestina yang telah diperangi Israel di Gaza selama lebih dari setahun.