Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.80.1
Akar Konflik Hizbullah vs Israel, Kenapa Mereka Saling Benci dan Serang?
24 September 2024 14:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nyaris 500 orang tewas dan ribuan warga Lebanon terluka akibat serangan udara Israel pada Senin (23/9). Israel menargetkan serangan ke kelompok Hizbullah yang telah lama jadi musuh bebuyutannya.
ADVERTISEMENT
Eskalasi ketegangan dengan kelompok penguasa selatan Lebanon ini terjadi sejak 7 Oktober 2023, atau sejak Israel menyerang Gaza. Akan tetapi permusuhan kedua belah pihak ini sudah lama terjalin.
Kenapa demikian?
Hizbullah berdiri pada 1982 atau pada masa perang saudara Lebanon yaitu rentan waktu 1975 sampai 1990. Pendiri Hizbullah ialah Garda Revolusi Iran yang berideologi Syiah.
Mereka mendirikan Hizbullah karena keinginan mengekspor revolusi Islam ke negara-negara lain di luar Iran.
Hizbullah pun melabeli diri sebagai kelompok Syiah yang punya ideologi serupa dengan Iran, demikian dikutip dari Reuters.
Pada 1982 adalah awal mula peperangan pertempuran Hizbullah melawan Israel pecah. Ketika itu Hizbullah jadi kelompok yang angkat senjata melawan upaya Israel menginvasi Lebanon.
ADVERTISEMENT
Karena memiliki senjata berat dan pasukan, Hizbullah tak cuma masuk dalam daftar musuh Israel dan sekutu Barat. Negara-negara Sunni seperti Arab Saudi menetapkan Hizbullah sebagai organisasi teroris.
Bagaimana konflik terbaru dengan Israel memuncak?
Hizbullah adalah bagian dari aliansi Axis of Resistance yang didukung Iran dan beroperasi di Timur Tengah. Kelompok Hamas masuk pula dalam aliansi ini.
Hamas adalah kelompok yang juga sedang dilawan Israel. Serangan Israel ke Gaza, wilayah kekuasaan Hamas sudah menyebabkan puluhan ribu orang nyawa melayang.
Karena serangan Israel ke Gaza, pada 8 Oktober 2023 Hizbullah menembakkan rudal ke posisi Israel di perbatasan. Hamas menyebut aksi itu sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan Hamas di Palestina.
Sejak 8 Oktober pula setiap hari Hizbullah dan Israel baku tembak. Hizbullah kerap menembakkan rudal dan menyerang Israel dengan drone.
ADVERTISEMENT
Karena saling serang puluhan ribu orang berada di perbatasan terpaksa harus angkat kaki dari rumahnya.
Konflik meroket tajam pada pekan lalu ketika ribuan pager dan walkie-talkie di Lebanon meledak. Rangkaian ledakan terjadi di daerah kekuasaan Hizbullah pinggiran Beirut.
Setelah serangan bom pager, seorang komandan tinggi Hizbullah tewas karena serangan udara Israel.
Israel kemudian dalam pernyataannya mengumumkan tujuan utama serangan mereka terhadap Hizbullah, agar warganya di utara bisa kembali menempati rumahnya dengan aman.
Adapun, Hizbullah menegaskan belum akan menghentikan serangan terhadap Israel sampai perang Gaza berhenti.