Akbar Sempat Ditahan di Bandara Halim karena 3 Butir Peluru

6 September 2017 17:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indria Kameswari (Foto: Instagram/@indriakameswari50)
zoom-in-whitePerbesar
Indria Kameswari (Foto: Instagram/@indriakameswari50)
ADVERTISEMENT
M Akbar segera kabur dengan mobil setelah menembak istrinya, Indria Kameswari, yang juga pegawai BNN. Akbar, dengan mobil bergegas ke Halim Perdanakusumah, untuk bersembunyi di Batam, Kepri.
ADVERTISEMENT
"Dia sempat diperiksa di Halim karena saat di X-ray di tasnya ada tiga butir peluru," jelas Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Bimantoro dalam jumpa pers di Polres Bogor, Jalan Tegar Beriman, Rabu (6/9).
Pembunuhan karena konflik rumah tangga itu terjadi pada 1 September. Polisi masih melakukan penyelidikan soal senjata api yang digunakan untuk menembak Indria. Hingga kini, Akbar masih tak konsisten dengan keterangannya.
"Setelah diperiksa petugas di Halim, tersangka mengaku peluru itu milik kakaknya yang anggota," beber Bimantoro.
Pengakuan itu hanya dalih Akbar saja. Karena dia kemudian kabur ke luar ruang pemeriksaan. Akbar, karena sudah tertinggal pesawat yang dia pesan tiketnya, lalu kembali membeli tiket dengan KTP kakaknya yang berinisial MT.
ADVERTISEMENT
"Dia kemudian terbang ke Batam, di bandara ditunggu iparnya, lalu tinggal di rumah saudaranya itu," tegas Bimantoro. Akbar ditangkap pada Minggu (3/9) malam.
Sejauh ini, ada bukti CCTV yang didapatkan penyidik di Bandara Halim. Saat diperiksa soal peluru itu, tak ada tanda-tanda ada kelainan jiwa dari Akbar. Selain CCTV, ada bukti pakaian, HP, dan lainnya.
"Peluru sudah kami sita, dan kami masih akan uji dahulu untuk mengetahui jenis dan kepemilkan peluru ini," tutup Bimantoro.