Akhir Cerita Jokowi, Bobby, Gibran, bersama PDIP

17 Desember 2024 9:09 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo saat puncak HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023). Foto: Dok. PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo saat puncak HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023). Foto: Dok. PDIP
ADVERTISEMENT
PDIP resmi memecat Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution sebagai kader. Keputusan pemecatan terhadap Jokowi tertera dalam surat keputusan nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024. Surat ini ditandatangani Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada 4 Desember.
ADVERTISEMENT
Seperti apa fakta-faktanya, berikut kumparan rangkum:

Keputusan Pemecatan Dibacakan Ketua Dewan Kehormatan PDIP

Ketua Dewan Kehormatan PDIP Komarudin Watubun mengatakan, pemecatan Jokowi dan keluarga sudah sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PDIP.
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun di Rapat Kerja Daerah khusus PDIP Sulsel, Jumat (27/9/2024). Foto: Dok. Istimewa
"Ketua DPP partai akan mengumumkan surat keputusan pemecatan terhadap Saudara Joko Widodo, Saudara Gibran Rakabuming Raka dan Saudara Bobby Nasution serta 27 anggota lainnya," kata Komar kepada wartawan di Jakarta, Senin (16/12).
Berikut bunyi lengkap surat keputusan itu:
ADVERTISEMENT
Sementara surat pemecatan terhadap Gibran tertuang dalam surat keputusan nomor 1650/KPTS/DPP/XII/2024. Lalu surat pemecatan terhadap Bobby tertuang dalam surat keputusan nomor 1651 /KPTS/DPP/XII/2024

Alasan PDIP Pecat Jokowi, Gibran, Bobby: Kita Punya Etika & Moral

PDIP merasa kader-kader itu tak sejalan lagi dengan sikap partai. Tapi, mereka beralasan pemecatan baru dilakukan sekarang karena untuk menjaga martabat Jokowi saat masih menjabat sebagai presiden.
"Pertama, kita memiliki nilai etik dan moralitas politik untuk menjaga martabat Jokowi sebagai Presiden yang harus dihormati semasa menjabat," kata Ketua DPP PDIP Deddy Hanteru Sitorus, kepada wartawan, Senin (16/12).
Gibran Rakabuming Raka melepas jalan sehat ribuan Kader PDIP pada Minggu (20/8/2023). Foto: Dok. Istimewa
Anggota Komisi II DPR ini menjelaskan, agenda PDIP sangat padat setelah Pilpres pada 14 Februari 2024 yakni harus lanjut mempersiapkan Pilkada 27 November.
"Kedua, setelah Pilpres dan Pileg kami ingin fokus dan konsentrasi untuk menghadapi Pilkada sebagai agenda politik nasional. Setelah Pemilukada selesai kami baru punya waktu untuk mengumpulkan pimpinan partai dari seluruh provinsi untuk mengevaluasi kader-kader yang melakukan pelanggaran aturan partai," jelas Deddy.
ADVERTISEMENT
"Jadi proses ini bukan khusus hanya soal Jokowi dan keluarga tetapi kader-kader di seluruh Indonesia," tambah dia.

Komentar Bahlil Soal Jokowi Dipecat PDIP, Akan Ditawari Masuk Golkar?

Tokoh sekaliber Jokowi tentu menarik perhatian beberapa partai politik. Golkar salah satunya. Mereka memberi respons usai Jokowi dipecat dari PDIP.
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyampaikan pidato dalam peringatan puncak HUT ke-60 partai yang ia pimpin di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
"Kalau urusan Internal partai lain kan saya enggak boleh mengomentari. Tapi yang saya tahu Pak Jokowi adalah tokoh ya, negarawan. Jadi saya pikir kita lihat perkembangannya, dari apa yang menjadi respons ya," kata Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (16/12).
Saat ditanyai mengenai kans Jokowi masuk ke partai berlambang pohon beringin, Menteri ESDM itu menuturkan akan melihat perkembangan lebih jauh terlebih dahulu.
Namun, Bahlil menegaskan bahwa partainya terbuka untuk siapa pun yang ingin bergabung.
ADVERTISEMENT
"Golkar itu sangat inklusif. Golkar itu terbuka bagi semua anak bangsa yang pingin mengabdikan dirinya lewat politik lewat partai. Jadi Golkar sangat inklusif ya," ucap dia.