Akhir dari Dibukanya Mal CBD Ciledug, Tangerang, di Tengah PSBB

21 Mei 2020 7:24 WIB
comment
18
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CBD Ciledug, Tangerang. Foto: Facebook/CBD Ciledug Family Mall
zoom-in-whitePerbesar
CBD Ciledug, Tangerang. Foto: Facebook/CBD Ciledug Family Mall
ADVERTISEMENT
Hari Raya Idul Fitri yang sebentar lagi tiba membuat masyarakat berburu baju lebaran. Namun di tengah pandemi corona seperti saat ini, berbelanja secara online lebih disarankan ketimbang secara langsung ke toko-toko baju. Terlebih bagi warga di daerah PSBB.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, imbauan tersebut nampaknya tidak diikuti warga di Kota Tangerang. Nampak pada Minggu (17/5) lalu, di Mal CBD Ciledug Kota Tangerang, warga seolah tak mempedulikan untuk tetap menjaga jarak atau di rumah saja saat PSBB.
Dalam sebuah video dengan durasi satu menit dan viral di media sosial, menunjukkan padatnya warga yang menunggu mal dibuka. Mereka nampak mengantre, berdesak-desakan tanpa menghiraukan adanya physical distancing atau jaga jarak.
Saat pengelola mulai membuka mal, masyarakat pun langsung menyerbu sejumlah toko baju yang ada di dalam.
Kasatpol PP Kota Tangerang, Agus Hendra, mengatakan saat itu masyarakat memadati lokasi toko-toko baju, tepatnya di gedung Matahari.
"Betul itu terjadi pada hari Minggu, di sana warga memadati pusat penjualan baju, tepatnya di Matahari. Kepadatan itu karena memang masyarakat ingin membeli baju untuk persiapan hari raya," kata Agus pada Selasa (19/5).
ADVERTISEMENT
Insiden padatnya warga berbelanja di Mal CBD Ciledug tersebut membuat Pemkot Tangerang mengambil langkah tegas.
Pemkot Tangerang akhirnya menutup sementara operasional Mal CBD Ciledug pada Rabu (20/5).
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, mengatakan, penutupan operasional pusat perbelanjaan itu dilakukan setelah didapati adanya pelanggaran dalam aturan PSBB yang dilakukan pengelola mal dan para pedagang.
"Kita tugaskan Satpol PP Kota Tangerang untuk melakukan pemeriksaan di mal tersebut, apakah menyalahi aturan selama berlangsungnya PSBB di Kota Tangerang. Dan ternyata, didapati sejumlah bukti yang menunjukkan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh pihak pengelola Mal CBD Ciledug," katanya.
Petugas memasang pemberitahuan terkait ditutupnya mal CBD Ciledug, Tangerang, untuk sementara. Foto: Dok. Istimewa
Pelanggaran yang dilakukan yakni masih bukanya sejumlah toko yang tidak termasuk sektor usaha yang dikecualikan saat PSBB. Seperti masih bukanya toko yang menjual baju ataupun barang elektronik. Kemudian tidak menerapkan protokol penanganan COVID-19 seperti jaga jarak.
ADVERTISEMENT
"Alhasil, dari temuan itu, kita ambil tindakan tegas dengan melakukan penyegelan di area pintu depan mal," ujarnya.
Masih bukanya mal di tengah pandemi corona tentu berbahanya dan berpotensi sebagai tempat penyebaran corona. Mengingat adanya potensi orang yang terinfeksi tanpa gejala atau asimtomatik ikut berkerumun di lokasi tersebut.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof. Amin Soebandrio, mengatakan suhu dan kelembaban rendah menyebabkan virus lebih cepat berkembang, lebih mudah menular dari satu orang ke orang lain. Menyebabkan dosis atau konsentrasi virus di dalam ruangan lebih tinggi.
Pemkot Tangerang menutup sementara mal CBD Ciledug, Tangerang. Foto: Dok. Istimewa
Jadi, orang-orang yang berada di ruangan atau gedung dengan kerumunan, memiliki risiko penularan virus corona yang jauh lebih tinggi. Mereka juga sangat rentan terpapar virus corona.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Amin menyatakan udara yang mengalir dengan suhu yang lebih panas membuat virus tidak seefektif ketika berada di dalam ruangan.
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tetap melakukan protokol pencegahan COVID-19 dengan tetap diam di rumah jika tak ada kepentingan yang sangat mendesak, menjaga jarak sosial, dan menghindari kerumunan.
Sebagaimana diketahui, virus corona dapat menyebar antarmanusia melalui kontak dekat dengan perantara tetesan pernapasan (droplet) yang keluar dari mulut orang yang terinfeksi. Droplet berpotensi masuk ke mulut atau hidung orang sehat dan menimbulkan infeksi.
Sedangkan droplet yang menempel pada benda, berpotensi menyebarkan virus corona ketika seseorang memegangnya. Orang itu kemudian tak sengaja menyentuh mata, hidung, atau mulut menggunakan tangan tanpa mencucinya terlebih dahulu. Hal-hal semacam ini bisa saja terjadi di dalam ruangan di mal yang buka saat PSBB.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.