Akhir Pelarian Graziano Mesina, Bandit Italia 'Pembobol Penjara'

19 Desember 2021 6:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penjara. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penjara. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi Italia berhasil menangkap Graziano Mesina. Dia merupakan buronan yang masuk dalam daftar delapan orang paling berbahaya di negara Pizza.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 79 tahun itu menjadi terkenal, sebab dia beberapa kali melarikan diri dari penjara. Dia sempat menjalani pidana dan bebas, tetapi kasus teranyarnya yakni perdagangan narkoba internasional harus mengembalikan dia ke penjara, untuk menjalani hukuman 24 tahun.
Polisi menangkap Graziano di sebuah rumah di kota Desulo di Sardinia, tidak jauh dari Orgosolo Italia. Graziano ditangkap di tempat ia dibesarkan bersama dengan 10 saudaranya.
Kisah pelarian Mazina begitu terkenal. Sebelum terjerat di kasus terbarunya, dia dihukum 40 tahun penjara karena sejumlah kejahatan termasuk percobaan pembunuhan dan penculikan.
Dia beberapa kali kabur saat menjalani hukuman tersebut. Ya, dia bolak-balik masuk penjara. Artinya, Mazina sukses dalam sejumlah pelarian, namun polisi juga selalu berhasil menangkapnya kembali.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, pelarian Mazina yang terkenal adalah saat dia nekat melompat dari kereta di saat proses transfer tahanan pada 1962. Namun dia berhasil kembali ditangkap.
Di tahun yang sama, dia kembali melarikan diri dengan saat tengah berada di rumah sakit penjara. Tetapi kembali bisa ditangkap.
Pelarian lainnya dia lakukan dengan memanjat tembok penjara setinggi 7,3 meter pada 1966. Kali ini butuh dua tahun pihak kepolisian untuk menangkap Mesina.
Pada tahun tersebut, New York Times menggambarkan Mesina sebagai sosok bandit yang paling dicari di Italia. Kisah pelariannya juga menjadi inspirasi pembuatan film berjudul The Tough and the Mighty atau dalam bahasa Italia: Barbagia (La società del malessere).
Pelariannya terus berlanjut. Pada 1970, dia bahkan pernah dilaporkan terpantau tengah menonton pertandingan bola club Cagliari dengan menyamar sebagai wanita.
ADVERTISEMENT
Titik balik perjalanan kriminalnya terjadi saat Mesina memainkan peran kunci dalam pembebasan seorang anak bernama Farouk Kassam yang diculik. Namun peran dari Mesina dalam pembebasan tersebut belum terkonfirmasi.
Mengutip dari Harian Repubblica, aksi Mesina ini berbuah pengampunan hukuman dari Presiden Carlo Azeglio Ciampi pada tahun 2004.
Setelah bebas, dia sempat bekerja sebagai pemandu wisata. Namun pada 2013, dia ditangkap atas tuduhan mendirikan jaringan perdagangan narkoba internasional.
Tiga tahun kemudian, grasi yang diberikan presiden dicabut. Mesina divonis 24 tahun penjara pada 2018. Belum sempat dieksekusi, dia telah resmi menjadi buronan pada Juli 2020 dan baru berhasil ditangkap pada 18 Desember 2021 kemarin.
Pengacara Mesina mengatakan kepada kantor berita ANSA bahwa dia kliennya telah menghabiskan 'tahun yang sulit' dalam pelarian, di mana kedua saudara perempuannya meninggal karena virus corona.
ADVERTISEMENT
Saat dikonfirmasi mengapa Mesina melarikan diri tahun lalu, dia mengatakan kepada pengacaranya: "Saya telah menghabiskan terlalu lama di penjara, lebih dari 45 tahun, dan gagasan untuk kembali ke sana membuat saya takut".
Namun, apakah ini akan menjadi akhir pelarian Mesina?