Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Akhir Pelarian Pencopet Profesional Geng Palembang di KRL Commuter Line
28 Agustus 2023 13:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pencopet ini bisa dibilang pencopet profesional. Sudah 16 tahun mereka beroperasi di KRL Commuter Line Jabodetabek. Uang hasil nyopet digunakan untuk foya-foya dan nyabu.
ADVERTISEMENT
Kelompok ini dikenal sebagai Geng Palembang. Karena personelnya berasal dari Palembang. Kepala copetnya bernama Robin (36), yang sudah menjadi copet sejak 2007.
Robin, pria kelahiran Palembang yang tinggal di Bekasi ini sudah ditangkap lebih dahulu pada 18 Agustus lalu oleh Polsek Tambora. Bersama Robin ditangkap juga Suherman (42) dan Evan (24).
Namun dua orang copet dari kelompok Geng Palembang ini yakni Davis (29) dan Lebis (26), berhasil melarikan diri saat penggerebekan.
Davis, pria kelahiran Lubuk Linggau dan Lebis, pria kelahiran Tanjung Raja, masuk dalam daftar pencarian orang.
"Mereka ini semua pencopet profesional, ada perannya masing-masing," kata Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama, Senin (28/8).
Geng Palembang pimpinan Robin ini diketahui mencopet terakhir pada 16 Agustus lalu di Stasiun Duri di Tambora, Jakarta Barat.
ADVERTISEMENT
Korbannya Josephine (21), yang kehilangan HP Samsung Galaxy Flip. Korban melapor ke Polsek Tambora, kemudian pihak kepolisian melakukan pengejaran dan penangkapan.
Dalam menjalankan aksi pencopetan, Robin dkk berbagi tugas. Mulai dari eksekutor, pengalih perhatian, kiper, hingga menjadi penjual barang copetan.
Dan akhirnya dua pelaku Davis dan Lebih yang buron berhasil ditangkap pada Minggu (27/8) di Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Pelaku sekarang ditahan di Mapolsek Tambora untuk diperiksa. Kelompok copet ini sudah ditangkap semua oleh Polsek Tambora," beber Putra.
Para Pelaku Copet Tak Kapok
Kompol Putra menjelaskan, para pencopet ini pernah ditangkap dan dipenjara. Robin misalnya, sudah dua kali ditangkap dan dipenjara. Namun begitu lepas mereka kembali berkumpul dan beraksi.
ADVERTISEMENT
Kemudian, tersangka Davis, sudah dua kali ditangkap security stasiun KRL Commuter Line, tapi hanya diberi pembinaan karena korban pencopetan tak mau melapor.
"Jadi mereka ini nyopet buat kebutuhan sehari-hari dan untuk beli sabu. Dan kelompok copet seperti mereka ini masih banyak, ada kelompok lain yang masih harus ditangkap," tegasnya.