Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Akhir Perjalanan Helikopter Polri yang Jatuh di Perairan Babel
1 Desember 2022 8:02 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Helikopter milik Polri tipe NBO 105 dengan nomor registrasi P-1103 jatuh di perairan Bangka Belitung pada Minggu (27/11) siang.
ADVERTISEMENT
Helikopter itu terbang dalam rangka melaksanakan kegiatan ferry flight dari Polda Kalimantan Tengah menuju Mako Ditpoludara Korpolairud Baharkam Polri.
Helikopter tersebut diduga hilang setelah menembus awan cumulonimbus (CB).
Setelah dilakukan pencarian ditemukan serpihan pesawat, kemudian dua jenazah Bripda Anam dan Briptu Lasminto. Korban ketiga yakni Aipda Joko juga telah ditemukan. Kini tinggal AKP Arif Rahman yang belum ditemukan.
Dua jenazah kru helikopter milik Polri tiba di Jakarta, Rabu (30/11). Dua jenazah itu ialah kopilot, Briptu M Lasminto dan mekanik, Bripda Anam.
Pantauan kumparan di Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, kedua jenazah itu tiba sekitar pukul 08.20 WIB. Mereka dibawa dari Bangka Belitung menggunakan pesawat CN 295.
Terlihat dua jenazah itu diletakkan di dalam peti yang dibalut bendera merah putih. Kemudian kedua jenazah itu dikeluarkan dari dalam pesawat untuk dilakukan prosesi upacara penghormatan.
Momen Haru 3 Kru Heli Polri Sebelum Jatuh di Perairan Babel
ADVERTISEMENT
Ada 4 kru dalam penerbangan tersebut. Mereka adalah Bripda Anam Briptu Lasminto, Aipda Joko, dan AKP Arif Rahman.
kumparan mendapatkan foto terakhir para kru helikopter tersebut sebelum terbang dan akhirnya hilang kontak di perairan Bangka Belitung.
Dalam foto tersebut terlihat 3 orang kru sedang mengenakan pelampung. Salah satu kru memeragakan cara memasang pelampung kepada 2 orang lainnya.
Dua Jenazah Kru Helikopter Polri yang Jatuh di Babel Diserahkan ke Keluarga
Prosesi upacara kedinasan terhadap dua jenazah kru helikopter Polri tipe NBO 105 dengan nomor registrasi P-1103 yang jatuh di perairan Bangka Belitung telah rampung.
Upacara dipimpin langsung oleh Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Baru saja kami melaksanakan upacara kedinasan penyerahan kedua jenazah," ujar Sigit.
Jenazah yang telah dibawa ke Jakarta itu ialah kopilot, Briptu M Lasminto dan mekanik, Bripda Anam. Selanjutnya, kata Sigit, kedua jenazah itu kemudian langsung diberangkatkan untuk diserahkan pada keluarga masing-masing.
ADVERTISEMENT
Bripda Anam diserahkan ke keluarganya yang berada di Magetan, Jawa Timur. Sementara, Briptu Lasminto diserahkan ke keluarganya di Serang, Banten.
"Habis ini dilakukan persiapan pengantaran jenazah ke keluarga. tentunya bagi seluruh keluarga korban diberi kekuatan dan ketabahan," tutur Sigit.
Pantauan kumparan, jenazah Briptu Lasminto dibawa menggunakan mobil ambulans. Sementara, Bripda Anam kembali diterbangkan menggunakan pesawat CN 295.
Kru Helikopter Jalankan SOP, Pakai Pelampung Sebelum Terbang
Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto menyatakan seluruh kru yang bertugas di helikopter Polri NBO105/P-1103 yang jatuh di perairan Bangka Belitung telah bertindak sesuai SOP.
Komjen Arief menyatakan, hal tersebut terungkap dari hasil penelitian yang telah dilakukannya.
"Dari semua yang sudah kami lakukan penelitian, kru sudah melakukan SOP dengan benar," ujar Arief.
Hal itu, lanjut Arief, dilakukan dari hasil pemeriksaannya terhadap dokumen-dokumen penerbangan. Dari dokumen itu salah satunya dibuktikan bahwa para kru telah memakai pelampung sebelum terbang.
ADVERTISEMENT
"Jadi ada dokumen ketika berangkat mereka sudah menggunakan pelampung vest," katanya.
Di sisi lain, Arief menjelaskan, dengan digunakannya pelampung oleh para kru itu dapat mempermudah proses pencarian. Sebab, pelampung yang digunakan berwarna cerah dan mudah terlihat.
"Sehingga ini memudahkan ketika terjadi kecelakaan seperti ini mereka akan muncul tidak sulit juga untuk menemukan karena pelampungnya warna cerah," jelas Arief.
Komjen Arief Duga Pilot & Helikopter Polri yang Jatuh Sudah Jauh Terbawa Arus
ADVERTISEMENT
Komjen Arief Sulistyanto, menduga pilot dan serpihan helikopter milik Polri NBO105/P-1103 yang jatuh di perairan Bangka Belitung telah bergeser jauh dari titik jatuh.
Hal itu, kata Arief, diakibatkan adanya arus dan angin kencang. Dibuktikan pula dari penemuan jenazah Aipda Joko yang berada jauh dari titik diperkirakan jatuhnya helikopter tersebut.
"Kemungkinan dengan adanya arus dan angin seperti yang terakhir ditemukan Joko Muda itu sudah bergeser sejauh tiga jam dari TKP yang sudah kita tentukan tempat jatuhnya," kata Arief.
ADVERTISEMENT
Faktor cuaca memang diakui Arief menjadi salah satu hambatan terbesar dalam proses pencarian.
"Karena cuaca sangat cepat sekali berubah. Ini yang menjadi kendala kita," ungkapnya.
Lebih jauh, Arief juga menyatakan saat ini proses pencarian masih terus dilakukan dengan mengerahkan tim SAR dari berbagai pihak. Dengan ini diharapkan pilot helikopter itu, AKP Arif Rahman dapat segera ditemukan.
"Mudah-mudahan dengan ini kita diberikan kemudahan untuk bisa menemukan satu orang lagi kapten pilot yang belum ketemu," jelas Arief.
"Ini berbagai kemungkinan kita lakukan dan SAR di sana sudah mempersiapkan segala sesuatunya," tutupnya.