Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Akhir Perjalanan Novita, WNI yang Tewas Tertembak di Texas
12 Oktober 2022 8:20 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri RI buka suara terkait tewasnya seorang perempuan Warga Negara Indonesia (WNI ) bernama Novita Kurnia Putri, yang menjadi korban penembakan salah sasaran di kediamannya di San Antonio, Texas.
ADVERTISEMENT
Vita Brazil bukan WNI pertama yang tewas akibat maraknya penembakan di AS. Total sejak 2007 lalu, termasuk Vita Brazil, ada 3 WNI tewas karena penembakan dan tiga lainnya luka.
Insiden penembakan Novita atau Vita Brazil terjadi pada 5 Oktober 2022 lalu, saat ia sedang bekerja di kediamannya di San Antonio, Texas.
Kemudian, dua orang remaja bersenjata di bawah umur melepaskan lebih dari 100 peluru ke rumahnya melalui jendela dari jalan. Remaja itu masih berusia 14 dan 15 tahun.
Kepolisian menduga target pelaku adalah rumah tetangga Novita. Sebab usai pelaku melepaskan tembakan, ada tiga remaja dari rumah tersebut yang membalas tembakan tersebut. Ketiga remaja berusia belasan tahun itu kini juga ditangkap polisi.
ADVERTISEMENT
Para pelaku mengaku tidak menyesali aksinya. Setelah pengejaran dengan helikopter, polisi berhasil menangkap kedua pelaku. Mereka berisiko mengadang hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati. Tetapi, para pelaku tidak menunjukkan rasa bersalah bahkan ketika dalam tahanan.
Kemlu telah berkoordinasi dengan KJRI Houston untuk membantu proses pemulangan jenazah Novita ke kampung halamannya di Semarang.
Selain itu Kemlu juga memantau maraknya aksi penembakan nyasar (random shooting) di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir. Menanggapi hal itu, Kemlu meminta WNI di Negeri Paman Sam untuk selalu waspada.
Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara Kemlu, Teuku Faizasyah.
“Pemerintah pusat dan juga melalui perwakilan RI di AS senantiasa mengingatkan masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kehati-hatian sehubungan dengan maraknya ‘random shooting’ di AS,” tutur Faizasyah, saat dihubungi kumparan.
Faizasyah kemudian menginformasikan salah satu upaya untuk memberikan peringatan itu adalah, melalui aplikasi Safe Travel yang dibuat dan dikembangkan oleh Kemlu bagi WNI pelaku perjalanan ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
“Aplikasi safe travel juga terus dimutakhirkan untuk memberi peringatan kewaspadaan sehubungan dengan berbagai peristiwa penembakan secara random di AS,” imbuhnya.
Melansir dari situs web resmi Safe Travel Kementerian Luar Negeri RI, ada berbagai informasi terkait kebijakan terbaru yang diterapkan ratusan negara untuk WNI yang hendak berkunjung. Safe Travel dapat diakses melalui web dan diunggah di iOS dan Android.
Safe Travel menghimpun informasi yang komprehensif, mulai dari nomor telepon perwakilan RI di berbagai negara bagian AS, persyaratan masuk dan keluar, keselamatan dan keamanan, hingga tempat ibadah dan fasilitas kesehatan beserta alamatnya.
Keluarga Novita Tak Tahu Kapan Jenazah Dipulangkan dari Texas ke Semarang
KJRI Houston menyebut, pemulangan jenazah Novita diperkirakan akan berlangsung lebih lama, tidak hanya karena menunggu penerbitan sertifikat kematian.
Dikutip dari Indonesia.go.id, ada pula beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan repatriasi.
ADVERTISEMENT
Berikut syarat yang harus dipenuhi:
Sampai saat ini, KJRI Houston dan Kemlu berkomitmen akan terus membantu pemulangan Novita ke kampung halamannya
Keluarga ingin anak sulung dari 3 bersaudara itu dimakamkan di Kota Semarang.
Paman korban, Rifai Idris (48), mengatakan, mereka belum mendapat kabar kapan jenazah Novita akan dipulangkan ke Tanah Air.
"Belum, belum dapat kepastian. Belum dapat kabar. Katanya masih proses," ujar Rifai saat ditemui di kediaman Novita.
Keluarga tidak mengetahui mengapa jenazah korban tidak kunjung diterbangkan ke Indonesia. Mereka hanya bisa pasrah.
ADVERTISEMENT
"Enggak tahu apa yang menyebabkan begitu lama. Katanya suratnya belum lengkap atau apa. Kita ini orang bodoh, orang enggak mampu, cuma bisa nunggu saja," ucap Rifai.
Keluarga berharap pemerintah bisa membantu pemulangan jenazah dengan maksimal. Mereka ingin Novita dimakamkan di tanah kelahirannya.
Suami Novita, Korban Penembakan Texas, Janji Bawa Pulang Jasad Istri ke Semarang
Suami korban, Robert Brazil Jr, bertekad akan membawa jenazah istrinya pulang ke Indonesia. Robert berjanji menemui orang tua Novita secepatnya.
Hal tersebut dikatakan Robert kepada paman korban, Rifai Idris (48) melalui sambungan telepon pada Senin 10 Oktober 2022. Robert merupakan tentara Angkatan Udara AS.
"Terakhir komunikasi sama Robert itu tadi malam, lewat telepon. Robert janji akan membawa jenazah istrinya pulang. Dia juga mau ketemu Mamah (ibu korban) bagaimanapun caranya," ujar Rifai.
ADVERTISEMENT
Suami Novita Sangat Terpukul
Rifai juga mengatakan, Robert masih sangat terpukul atas kejadian tragis yang menimpa istrinya. Robert mengungkapkan bahwa Novita adalah belahan jiwanya.
"Kondisinya (Robert) masih sangat terpukul atas kematian istrinya. Berkali-kali selalu mengungkapkan kalau dia cinta Novita, Novita belahan jiwanya. Kondisinya masih sangat terpukul," ungkap Rifai.
Novita tinggal di Texas sejak tahun 2020. Ia mengikuti suaminya yang bertugas sebagai tentara Negeri Paman Sam.
"Sudah 1,5 tahun hidup di Amerika. Ikut suaminya tentara di Angkatan Udara. Menikah tahun 2020," kata ibunda Novita, Nani Muldiani (50), saat ditemui di rumah duka pada Senin kemarin.
Sebelum tinggal di AS, Novita menetap di Eropa. Dia menerima beasiswa di Prancis untuk S1 dan beasiswa S2 di Jerman. Setelah lulus S2, dia sempat bekerja.
ADVERTISEMENT
"Mbak Novita sebelumnya kerja di Jerman," kata Nani.
Selama di AS, Novita bekerja sebagai perajin perhiasan di rumahnya. Sebulan terakhir dia bekerja di sebuah penginapan.
Belum Ada Tanggal Pemulangan Jenazah Vita Brazil, tapi Proses Dipercepat
Kemlu belum dapat memastikan kapan jenaza Novita Kurnia Putri yang tewas tertembak di Texas, Amerika Serikat, dipulangkan ke Semarang.
“Belum ada tanggal yang pasti, masih diproses surat-surat terkait jenazah. Lazimnya cukup memakan waktu, namun tengah diupayakan bersama agar bisa dipercepat prosesnya,” kata Faizasyah.
Faizasyah menerangkan, upaya bersama yang dimaksud adalah koordinasi antara KJRI Houston dengan otoritas setempat dan pihak pemulasaran (funeral home).
Menurut keterangan Konsulat Jenderal Indonesia di Houston, Andre Omer Siregar, proses panjang disebabkan penerbitan dokumen kematian oleh otoritas setempat. Andre mengatakan, dirinya sudah ke lokasi kejadian untuk bertemu dengan suami Novita, Robert Brazil Jr.
ADVERTISEMENT
“KJRI Houston kemudian menerima permintaan repatriasi jenazah almarhumah dari pihak keluarga yang berada di Indonesia.” tulis Konjen RI di Houston.
Atas permintaan tersebut, Andre telah bertemu dengan Sekretariat Daerah Negara Bagian Texas, John B. Scott, untuk mengurus kepulangan Novita, khususnya perihal penerbitan sertifikat kematian dari Departemen Kesehatan setempat.
Andre berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI untuk memfasilitasi permintaan dari keluarga Novita yang ingin memakamkannya di Semarang.