Akhiri Presidensi DK PBB, RI Pimpin Pertemuan Perlindungan Serangan Siber

27 Agustus 2020 13:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam press briefing virtual, Jumat (7/8) Foto: Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam press briefing virtual, Jumat (7/8) Foto: Kemlu RI
ADVERTISEMENT
Indonesia memimpin pertemuan Arria Formula Dewan keamanan (DK) PBB mengenai isu serangan siber terhadap struktur vital.
ADVERTISEMENT
Pertemuan yang digelar melalui video-teleconferencing itu, menurut menteri Luar Negeri Retno marsudi merupakan signature event Presidensi Indonesia yang terakhir.
"Pertemuan ini diprakarsai Indonesia bersama pihak ICRC (Palang Merah Internasional) sebagai kelanjutan kontribusi Indonesia dalam pembahasan isu perlindungan sipil khususnya di tengah pandemi saat ini," kata Menlu Retno dalam press briefing, Kamis (27/8).
Pertemuan tersebut menyoroti perlindungan terhadap infrastruktur vital dari serangan siber. Upaya perlindungan diharapkan semakin diperkuat, khususnya di tengah krisis COVID-19 yang melanda dunia saat ini.
“Indonesia menjadi negara pertama yang berhasil menghadirkan seluruh negara kunci DK PBB termasuk Rusia dan RRT yang selama ini cukup hati-hati dalam membahas isu siber di DK PBB,” lanjut Menlu.
Voting resolusi Dewan Keamanan PBB. Foto: AP Photo/Bebeto Matthews
Menurut Retno, Indonesia menyampaikan pentingnya penguatan kerangka legislasi nasional dan norma internasional dalam upaya perlindungan infrastruktur vital dari serangan siber.
ADVERTISEMENT
Selain itu pentingnya menggalang upaya bersama di tataran bilateral, regional dan global dalam menghadapi dampak serangan siber.
Selama Agustus 2020, Indonesia memimpin DK PBB. Masa periode kepemimpinan RI akan resmi berakhir pada 30 Agustus mendatang.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)