Akhirnya, AS Kabulkan Visa Tim Robotik Afghanistan

13 Juli 2017 16:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim robotik Afghanistan (Foto: Dok. First Global)
zoom-in-whitePerbesar
Tim robotik Afghanistan (Foto: Dok. First Global)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim robotik putri asal Afghanistan ini sebelumnya pernah terancam tak dapat mengikuti kejuaraan Robotik First Global Challenge 2017 yang dihelat di Washington D.C., AS, pada 16-18 Juli 2017. Visa mereka ditolak dan para perempuan muda berusia 14-16 tahun ini tidak mendapatkan izin untuk memasuki negara yang kini dipimpin oleh Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Kegagalan aplikasi visa kedua tim kemudian dikaitkan dengan kebijakan pelarangan masuk ke AS bagi warga enam negara mayoritas Muslim yang diberlakukan Trump akhir Juni kemarin. Hanya tim Afghanistan dan Gambia yang mengalami kendala visa. Tim dari negara yang masuk pelarangan imigrasi seperti Iran, Irak, dan Sudan justru berhasil memperoleh visa.
Kekecewaan tentu saja sempat hinggap di hati. "Kami hanya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kami dapat melakukannya, dan kami hanya membutuhkan kesempatan," ujar Fatemah, anggota tim berusia 14 tahun, kepada Forbes.
Kisah keberanian mereka sebagai perempuan muda dan siap bersaing di kompetisi internasional menggema ke seluruh dunia. Joe Sestak, Presiden FIRST Global, organisasi yang mengadakan kompetisi robotik internasional di Washington D.C., pada 16-18 Juli tersebut, akhirnya mengatakan tim Afghanistan boleh bertanding melalui Skype, pada Selasa (5/7).
ADVERTISEMENT
"Inilah cara kami menghormati mereka, anak-anak pemberani dari Afghanistan," kata Sestak, dikutip Reuters.
Namun kemudian, tampaknya Donald Trump mulai kembali memikirkan kebijakannya. Dilansir Assosiated Press (AP), juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri David Lapan mengatakan bahwa visa untuk gadis-gadis Afghanistan telah disetujui setelah adanya permintaan dari departemen negara bagian.
Kompetisi yang diselenggarakan oleh kelompok nirlaba First Global ini diikuti oleh tim dari 164 negara yang akan bersaing dan unjuk gigi dalam dunia robotik.
"Saya sangat berterima kasih kepada Pemerintah AS dan departemen negaranya untuk memastikan Afghanistan, dan juga Gambia, dapat bergabung dengan kami untuk kompetisi internasional tahun ini," kata Presiden Global Pertama Joe Sestak.
Putri dan penasihat presiden AS, Ivanka Trump, menuliskan dalam tweet-nya bahwa ia menyambut tim Afghanistan tersebut ke Washington.
ADVERTISEMENT
First Global sendiri sebagai penyelenggara bertujuan untuk mempromosikan subyek Stem (sains, teknologi, teknik, dan matematika) ke seluruh dunia.
"Semua 163 tim dari 157 negara telah mendapatkan persetujuan ke Amerika Serikat, termasuk Iran, Sudan, dan satu tim pengungsi Suriah," kata Sestak. "Saya tidak bisa lebih bangga dari ini."
Selamat berjuang, girls!
Karya robot oleh tim Afghanista (Foto: Dok. First Global)
zoom-in-whitePerbesar
Karya robot oleh tim Afghanista (Foto: Dok. First Global)