Akhirnya Muncul Usai Pemberontakan Wagner, Putin: Rakyat Rusia Semakin Bersatu

4 Juli 2023 17:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan Kepala Dewan Negara Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) secara virtual di Kremlin, Moskow pada Selasa (4/7/2023). Foto: Alexander Kazakov / SPUTNIK / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan Kepala Dewan Negara Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) secara virtual di Kremlin, Moskow pada Selasa (4/7/2023). Foto: Alexander Kazakov / SPUTNIK / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Vladimir Putin mengaku persatuan rakyat Rusia saat ini semakin erat dan teguh dari yang pernah ada sebelumnya. Optimisme itu muncul setelah Kremlin dihadapkan pada krisis militer menyusul pemberontakan tentara bayaran Wagner Group pada pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, pengakuan tersebut disampaikan oleh Putin saat menghadiri forum internasional Shanghai Cooperation Organization (SCO), yang diselenggarakan India secara virtual, pada Selasa (4/7).
Adapun ini merupakan penampilan perdana Putin di panggung internasional sejak insiden Wagner mengguncang Rusia. "Rakyat Rusia telah semakin kuat dan teguh, tidak seperti sebelumnya," ujar Putin.
"Kalangan politik Rusia dan seluruh lapisan masyarakat dengan jelas memperlihatkan persatuan dan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap nasib Tanah Air saat mereka melawan upaya pemberontakan senjata dengan cara meresponsnya dalam satu kesatuan," jelas dia.
Dalam pidatonya, Putin tampak menekankan kata 'persatuan' yang menurut para ahli menunjukkan betapa dia ingin menghilangkan keraguan terhadap otoritasnya di Rusia setelah perkara Wagner.
ADVERTISEMENT
Sebab, sejumlah pihak memandang upaya tentara Wagner memulai pemberontakan bersenjata hingga berhasil menguasai situs militer di wilayah Rostov pada Jumat (23/6), membuktikan kekuasaan dan kekuatan Putin yang semakin 'rapuh' di dalam negeri.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan Kepala Dewan Negara Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) secara virtual di Kremlin, Moskow pada Selasa (4/7/2023). Foto: Alexander Kazakov / SPUTNIK / AFP
Hal itu diungkap oleh seorang pengamat politik asal Rusia, Konstantin Kalachev, beberapa hari setelah ketegangan di Rostov pecah. Dia menekankan fakta bahwa pemberontakan semacam ini tidak pernah terjadi selama hampir 20 dekade Putin berkuasa.
"Krisis institusi dan kepercayaan tidak banyak nampak di Rusia dan Barat pada hari-hari kemarin. Tapi hari ini semua jelas terlihat," kata Kalachev, seperti dikutip dari AFP, pada Senin (26/6).
Pandangan senada juga muncul dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken. Diplomat itu mengatakan, pemberontakan Wagner berhasil menimbulkan keretakan di dalam struktur pemerintahan Moskow yang sudah rapuh.
ADVERTISEMENT
"Kami lihat semakin banyak keretakan di fasad Rusia. Terlalu cepat memberi tahu secara detail ke mana mereka pergi dan kapan mereka selesai," kata Blinken.
Sementara itu, Putin dalam pidatonya juga menegaskan Rusia akan menentang sanksi dan provokasi yang diberikan Barat.
Dia melihat bawah situasi rapuh imbas pemberontakan Wagner ini bisa saja dimanfaatkan oleh pihak asing untuk menjatuhkan Rusia lebih dalam atau membiarkan masyarakat Rusia 'saling membunuh'.