Akibat Wabah Corona, Petani di Kosta Rika Musnahkan Bunga Komoditi Ekspor

2 April 2020 1:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja menghancurkan bunga saat gagal mengekspornya karena pembatasan ekspor akibat virus corona (COVID-19), di Llano Grande, Kosta Rika (30/3). Foto: REUTERS/ Juan Carlos Ulate
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja menghancurkan bunga saat gagal mengekspornya karena pembatasan ekspor akibat virus corona (COVID-19), di Llano Grande, Kosta Rika (30/3). Foto: REUTERS/ Juan Carlos Ulate
ADVERTISEMENT
Petani bunga di Kosta Rika harus merelakan bunga-bunga mereka yang merupakan bagian dari komoditi ekspor untuk dimusnahkan. Bunga-bunga ekspor seperti lili, mawar, chrysanthemum atau bunga krisan mulai mereka musnahkan buntut dari ditangguhkannya sejumlah penerbangan ke sejumlah pasar tujuan ekspor di Amerika Serikat dan Kanada akibat pandemi corona.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah pekerjaan kami. Kami telah menumbuhkan dan merawat mereka karena mereka sejak benih. Sekarang kami harus membuangnya, itu perasaan yang sangat sulit," kata Cristian Quiros, seorang pekerja di pertanian Flores y Verdes del Irazu di pusat kota Cartago seperti dilansir Reuters, Kamis (2/4).
Seorang pekerja menghancurkan bunga saat gagal mengekspornya karena pembatasan ekspor akibat virus corona (COVID-19), di Llano Grande, Kosta Rika (30/3). Foto: REUTERS/ Juan Carlos Ulate
Virus corona telah menyebar ke hampir 206 negara dan wilayah, menewaskan lebih dari 42.000 orang dan mengancam mata pencaharian jutaan orang yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
William Quiros, salah seorang pemilik pertanian bunga, memperkirakan sektor ekspor Kosta Rika kehilangan 10 juta dolar AS dalam dua bulan terakhir karena tidak mampu menjual bunga potong. Jumlah itu membengkak sebesar 25 juta dolar AS bila memperhitungkan kerugian penjualan seluruh jenis bunga.
Bunga yang siap dihancurkan saat gagal mengekspornya karena pembatasan ekspor akibat virus corona (COVID-19), di Llano Grande, Kosta Rika (30/3). Foto: REUTERS/ Juan Carlos Ulate
Maret dan April biasanya merupakan bulan baik untuk mendapatkan pendapatan dari sektor pertanian bunga di Kosta Rika. Karena situasi ini, ia harus beralih pekerjaan untuk sementara waktu menjadi pemotong bunga karena dengan menanami lahan dengan bunga akan menguras nutrisi tanah. Tetapi hal itu jelas berpengaruh besar pada jam dan upah mereka yang telah berkurang secara signifikan.
ADVERTISEMENT
"Mereka (petani bunga) setidaknya dapat membeli makanan untuk bertahan hidup sambil menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi, Kami tidak tahu kapan ini akan berakhir," kata Quiros.
Pablo Leyton, buruh tani lainnya, sebelumnya bekerja 48 jam seminggu sebagai tulang punggung untuk keluarganya. Sekarang jam kerjanya dikurangi menjadi 24 jam.
"Sulit bagiku untuk membawa pulang begitu sedikit (pendapatan) untuk keluargaku," pungkasnya.
============
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!