Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, South China Morning Post melaporkan bahwa China akan menutup konsulat AS di kota Chengdu, sebagai balasan. Sementara itu seorang sumber mengatakan kepada Reuters pada Rabu (22/7) bahwa China sedang mempertimbangkan untuk menutup konsulat AS di Wuhan , tempat AS menarik staf pada awal wabah virus corona. Selain itu, AS juga memiliki konsulat di Guangzhou, Shanghai, Shenyang.
Sementara menurut Hu Xijin, Editor di Global Times, menuliskan bahwa menutup konsulat Wuhan tidak akan cukup mengganggu AS, karena AS telah menarik stafnya saat pandemi.
Hu mengatakan Amerika Serikat memiliki konsulat besar di Hong Kong dan "sangat jelas bahwa konsulat adalah pusat intelijen."
AS mengatakan bahwa penutupan konsulat untuk melindungi kekayaan intelektual dan informasi pribadi Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Anggota Senator dari Partai Republik, Marco Rubio, menuliskan dalam akun twitternya bahwa konsulat China di Houston merupakan gambaran "simpul pusat dari jaringan mata-mata & pengaruh besar Partai Komunis di Amerika Serikat".
Sementara Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengatakan bahwa tuduhan tersebut "fitnah jahat".
"Menanggapi tindakan tidak masuk akal AS, China harus membuat tanggapan yang diperlukan dan menjaga hak-haknya yang sah," kata Wang, tidak dijelaskan tindakan apa yang dimaksud
"Ini menghancurkan persahabatan antara orang-orang China dan AS," tambahnya.
Hubungan AS dan China kian memburuk tahun ini karena berbagai masalah mulai dari virus corona dan masalah telekomunikasi Huawei, hingga klaim teritorial China di Laut Cina Selatan.
Kaitan Dengan Pilpres AS
Editorial media pemerintah China mengkritik perintah AS untuk menutup konsulat Houston sebagai upaya untuk menyalahkan Beijing atas kegagalan AS menjelang pemilihan presiden November.
ADVERTISEMENT
Sejumlah survei mengatakan bahwa Trump berada di bawah penantangnya, Joe Biden, jelang pemilihan presiden AS 3 November mendatang. AS juga harus menghadapi gelombang besar virus corona.
China Daily menggambarkan penutupan konsulat sebagai "langkah baru dalam upaya pemerintah AS untuk menggambarkan China sebagai aktor jahat di panggung internasional, dengan demikian menjadikannya sebagai pelanggaran hukum bagi komunitas internasional".
"Langkah itu menunjukkan bahwa tertinggal di belakang lawannya dalam pemilihan presiden dalam survei, pemimpin AS berusaha keras dalam upayanya untuk menggambarkan China sebagai agen kejahatan," katanya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )