Aksi Bela Islam 64 Selesai, Massa dan Pasukan Oranye Pungut Sampah

6 April 2018 18:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peserta aksi memunguti sampah sebelum bubar. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peserta aksi memunguti sampah sebelum bubar. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aksi Bela Islam 64 yang dilakukan di depan Gedung Bareskrim Polri selesai sudah. Massa membubarkan diri sekitar pukul 16.30 WIB setelah berorasi sekitar dua setengah jam, menuntut polisi segera mengadili Sukmawati Soekarnoputri atas pembacaan puisi 'Ibu Indonesia'.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan (kumparan.com) Jumat (6/4), sebelum meninggalkan lokasi para peserta aksi memunguti sampah yang berserakan di sepanjang jalan lokasi demonstrasi. Sampah-sampah itu mereka masukkan ke dalam trash bag yang mereka bawa sendiri.
Petugas PPSU atau Pasukan Oranye Kelurahan Gambir juga turun membantu peserta aksi membersihkan sampah di kawasan Jalan Medan Merdeka Timur. Mereka membersihkannya menggunakan sapu lidi besar.
Peserta aksi memunguti sampah sebelum bubar. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peserta aksi memunguti sampah sebelum bubar. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Dari atas mobil komando, salah seorang orator juga mengingatkan para peserta aksi untuk tak meninggalkan lokasi sebelum sampah-sampah dibersihkan.
“Sampah-sampah jangan lupa, kita umat Islam mencintai kebersihan,” ujar orator tersebut.
Ruas Jalan Medan Merdeka Timur kini sudah dibuka. Arus lalu lintas yang semula dialihkan kini telah normal seperti semula.
Peserta aksi memunguti sampah sebelum bubar. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peserta aksi memunguti sampah sebelum bubar. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Aksi yang digelar setelah salat Jumat berjemaah di Masjid Istiqlal ini menuntut polisi tetap memproses laporan terhadap Sukmawati atas isi puisinya 'Ibu Indonesia' yang dinilai melecehkan Islam. Puisi tersebut dibacakan oleh Sukmawati dalam ajang Indonesia Fashion Week 2018.
ADVERTISEMENT
Sukmawati telah meminta maaf dan mengklarifikasi bahwa isi puisinya sama sekali tak berniat menista agama. Namun sejumlah ormas Islam tetap melaporkan Sukamawati, padahal sejumlah tokoh hingga polisi bahkan Menag Lukman Hakim Syaifudin telah meminta publik mencabut laporan itu dan memaafkan Sukmawati.
Jalan depan bareskrim mulai dibuka. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan depan bareskrim mulai dibuka. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)