Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Kader PKS melakukan aksi membersihkan sampah usai kampanye akbar Prabowo -Sandi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (7/4). Bagi PKS, hal ini sudah menjadi tradisi sejak tahun 2002.
ADVERTISEMENT
"Itu tradisi PKS. Kita tuh dari dulu kalau kita demo. Misal tahun 2002 menolak serangan AS ke Israel itu dihadiri jutaan orang. Kita selalu membentuk tim semut yang kemudian akan menyisir sampah dan segala macam yang ditinggal peserta aksi," kata Hidayat saat dihubungi kumparan, Minggu (7/4).
Kemudian, kata Hidayat, aksi serupa berlanjut ke Pemilu 2004. "PKS juga berhasil memutihkan GBK dan Jakarta pada 2009 dan 2014 juga demikian. Kita sudah hattrick memutihkan Jakarta," ungkapnya.
Hidayat menambahkan, aksi bersih sampah menjadi bagian dari protap kegiatan PKS. Hal ini, lanjut dia, membuktikan bahwa PKS bukanlah partai radikal.
"Kita mencintai adanya kebersihan, keterlibatan, aksi dan memang sudah menjadi tradisi di PKS. Jadi kalau dengan ideologi politik yang seperti ini nggak mungkin jadi partai radikal," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Jadi aneh kalau ada yang menuding bahwa Pak Prabowo di baliknya didukung kelompok-radikal. Radikal kan enggak mementingkan kebersihan dan hal seperti itu," sambungnya.
Dalam menjalankan aksinya ini, PKS juga mengajak peserta kampanye lain untuk melakukan hal yang sama. Namun, tak ada unsur pemaksaan.
"Itu kan posisinya udah pada pulang, kami juga mengingatkan seluruh pihak untuk membawa sampah. Kalau mereka mau gabung silakan kalau tidak kami yang mengerjakan," tuturnya.
Live Update