Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.80.1
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Massa gabungan mahasiswa, santri dan ormas Islam di Banda Aceh, menggelar aksi damai membela Ustaz Abdul Somad (UAS), atas tuduhan menistakan salib dalam ceramahnya. Unjuk rasa tersebut berlangsung di depan kantor Gubernur Aceh, Jumat (23/8).
ADVERTISEMENT
Aksi berlangsung dikawal sejumlah aparat kepolisian dan Satpol PP. Masing-masing perwakilan peserta aksi menyampaikan orasinya secara bergantian.
Para peserta juga ikut membawa sejumlah umbul-umbul aksi berupa karton dan spanduk berisikan sikap protes mereka terhadap kejadian yang sedang menimpa UAS .
Perwakilan Front Pembela Islam (FPI), Teungku Zainuddin Ubit, meminta Pemerintah Aceh ikut bersikap dan membela UAS. Pemerintah diharapkan bisa menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah pusat untuk mencabut laporan terhadap UAS.
“Kami meminta pemerintah Aceh ikut bersikap atas kasus pelaporan terhadap UAS. Kami merasa malu karena sampai sekarang belum ada reaksi. Segera meminta kepada Kapolri yang bahwa laporan itu untuk segera ditarik. Karena guru kami bukan penista agama,” kata dia dalam orasinya.
Zainuddin mengatakan, apabila pemerintah Aceh tidak ikut merespons, maka seluruh santri dan pihak terkait lainnya siap membela UAS. Sebab, kata dia, sosok UAS adalah seorang ulama sekaligus guru bagi para santri.
ADVERTISEMENT
“Santri Aceh hadir karena negara, agama, dan ulama. Kenapa hari ini ulama ditindas. Sampaikan ke pusat selamatkan ulama, karena mereka berjasa untuk negeri ini,” ungkapnya.
Dikatakan Zainuddin, sebelum kejadian menimpa UAS, banyak pihak termasuk pemerintah berbondong-bondong mengundangnya untuk mengisi ceramah. Namun saat UAS sedang diterpa masalah tidak pejabat pemerintah yang meresponsnya.
“Ketika sudah seperti ini siapa yang berbicara dari pemerintah Aceh. Ketika perlu dengan ulama dicari, saat sudah ada masalah diam, semua mendiskriminasikan ulama,” ujar dia.
Ustaz Abdul Somad dilaporkan oleh ormas Brigade Meo NTT, Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere karena diduga telah menistakan salib dan patung dalam ceramahnya, Sabtu (17/8). Anggota Brigade Meo, Jimy Nde, menilai khotbah UAS yang viral di media sosial itu sudah meresahkan dan mencederai umat Kristen dan Katolik di Indonesia.
ADVERTISEMENT