Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kemeriahan perayaan Tahun Baru Imlek 2571 terasa di Kelenteng Sam Poo Kong, Kota Semarang , pada Sabtu (25/1). Kemeriahan itu bertambah setelah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo , ikut menghibur.
ADVERTISEMENT
Dalam perayaan imlek di kelenteng bersejarah di Semarang itu, Ganjar beraksi menjadi pemain Barongsai .
Awalnya Ganjar hanya berdiri menyaksikan atraksi Barongsai yang disuguhkan pihak kelenteng. Namun tiba-tiba ia bergerak maju dan meminjam kepala barongsai dari pemainnya.
Ganjar yang memainkan Barongsai berwarna hitam itu melenggak-lenggok bak pemain profesional. Aksinya membuat para pejabat dan warga yang hadir heboh dan bertepuk tangan.
Setelah itu, Ganjar langsung menuju tenda VIP sambil membuka mulut Barongsai di hadapan para pejabat, salah satunya Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu. Tujuannya meminta angpao.
"Tibake angel (ternyata sulit), sing marakke ewer-ewer ra ketok (yang membuat bisa membuka mulutnya ndak kelihatan). Saya tadi bingung gimana cara memainkan agar mulutnya kebuka dan matanya berkedip," ujar Ganjar usai acara seperti keterangan yang disampaikan Humas Pemprov Jateng.
ADVERTISEMENT
Ganjar menyadari bermain Barongsai tidak semudah yang ia kira. Saat beraksi, Ganjar kaget saat pemain bagian belakang memegang pinggangnya.
"Ternyata itu agar siap untuk mengangkat sebagai bentuk atraksi. Yo aku ora iso (ya saya tidak bisa). Sing tak tunggu angpaone (yang saya tunggu angpaonya), sayang ndak dapat," kata Ganjar berkelakar.
Menurut Ganjar, Barongsai merupakan salah satu pertunjukan yang harus dilestarikan, bahkan dikembangkan. Sehingga, hal itu akan menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk datang ke Jawa Tengah, khususnya Semarang.
"Sam Poo Kong saja setiap tahun sekarang 900.000 wisatawan berkunjung, 100.000 nya adalah wisatawan asing. Mudah-mudahan semua bisa merawat dengan baik," ucap Ganjar.
Sementara itu Ketua Yayasan Sam Poo Kong, Mulyadi Setiakusuma, mengatakan, perayaan Imlek menjadi salah satu agenda rutin yang digelar di kelenteng itu. Bukan hanya untuk kegiatan ritual peribadatan, namun juga sebagai pesta budaya.
ADVERTISEMENT
"Karena Imlek adalah milik kita semuanya. Semoga dengan kegiatan ini, masyarakat semakin erat bersatu untuk mewujudkan Indonesia maju," ucap Mulyadi.